Korsel Siapkan Skenario Ini untuk Selamatkan Kondisi Ekonomi

Jum'at, 13 Desember 2024 | 04:02 WIB
Korsel Siapkan Skenario Ini untuk Selamatkan Kondisi Ekonomi
Korea Selatan mengambil beberapa skenario untuk penyelamatan ekonomi [Philip FONG / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korea Selatan (Korsel) tengah menyiapkan beberapa skenario yang bisa digunakan untuk menyelamatkan perekonomian negara ginseng tersebut.

Hal ini dikarenakan dinamika politik Presiden Yoon Suk Yeol yang membuat pasar keuangan dan ekonomi Korea Selatan mengalami sentimen negatif. 

Salah satunya, Menteri Perdagangan Cheong In-kyo berjanji akan berupaya menjaga lingkungan ekonomi yang stabil bagi perusahaan asing yang beroperasi.

"Pemerintah akan menerapkan kebijakan yang direncanakan tanpa penundaan untuk meyakinkan perusahaan asing dan memungkinkan mereka untuk fokus pada kegiatan ekonomi, terlepas dari situasi politik dalam negeri," kata Cheong dilansir Koreaherald, Kamis (12/12/2024).

Baca Juga: Jurus OJK Cegah Praktik Greenwashing untuk Sektor Jasa Keuangan

Selain itu, Kementerian Perdagangan mengatakan pihaknya juga berencana untuk mengadakan pertemuan dengan kelompok lobi bisnis asing lainnya, termasuk Uni Eropa dan Jepang, untuk membahas kerja sama di tengah ketidakpastian ekonomi.

Sementara itu, Menteri Keuangan Korea Choi Sang-mok mengatakan pemerintah telah berjanji untuk mendukung sektor keuangan dengan memberikanlikuiditas tak terbatas.

"Kami akan memberikan likuditas termasuk dana 10 triliun won untuk stabilisasi pasar saham dan dana 40 triliun won untuk pasar obligasi," bebernya.

Selain itu, Pemerintah juga akan menyuntikkan dana tambahan jika kondisi pasar memburuk. " Kami menjaga komunikasi dengan komunitas internasional, mengeluarkan surat dan pernyataan darurat untuk meyakinkan para pemangku kepentingan tentang stabilitas ekonomi Korea," tandasnya.

Baca Juga: OJK Minta Indusri Jasa Keuangan untuk Bantu Program 3 Juta Rumah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI