Ini 2 Hoaks Besar yang Kerap Menerpa Freeport Indonesia

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 11 Desember 2024 | 17:10 WIB
Ini 2 Hoaks Besar yang Kerap Menerpa Freeport Indonesia
Fakta Tambang Grasberg, Menjadi Tambang Emas Terbesar di Dunia (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Freeport Indonesia (PTFI) kerap diterpa dua berita bohong atau hoaks yang kemudian menghebohkan warga Papua, terutama yang tinggal di sekitar tambang Freeport.

Adapun dua berita bohong atau hoaks yang beredar yakni adanya kandungan uranium di bawah tambang Freeport dan perubahan warna air laut bibir pantai Papua Selatan yang berubah warna dari jernih menjadi coklat akibat limbah yang berasal dari aktivitas tambang.

Namun, pihak PTFI memastikan secara tegas bahwa informasi tersebut ternyata adalah hoaks atau berita bohong yang beredar di media sosial dan grup-grup percakapan.

Menurut informasi yang tersebar, kandungan uranium yang ditemukan di bawah tambang Freeport diklaim dapat berbahaya bagi kesehatan manusia dan ekosistem setempat.

Bahkan ada klaim bahwa limbah dari tambang Freeport telah menyebabkan kerusakan parah pada lingkungan, khususnya di sepanjang pantai Papua Selatan, yang konon telah berubah warna menjadi coklat akibat pencemaran.

"Itu hoaks, informasi yang menyebutkan ada kandungan uranium di bawah tambang kita itu berita bohong," kata Manager Grasberg PTFI, Sena Indra Wiraguna kepada wartawan, ditulis Rabu (11/12/2024).

Setelah dilakukan pengecekan terhadap klaim-klaim tersebut, ternyata tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pernyataan tentang kandungan uranium di bawah tambang Freeport.

Selain itu, klaim bahwa limbah Freeport mengubah warna air laut di pantai Papua Selatan juga tidak terbukti kebenarannya.

Manager Environmental Central System and Project PTFI, Roberth Sarwom menjelaskan bahwa perubahan warna air laut yang sempat terjadi disebabkan oleh fenomena alam dan bukan karena limbah tambang.

Baca Juga: Freeport Indonesia Sulap Tailing Jadi Sumber Kehidupan Masyarakat Papua

"Warna coklat pada air laut seringkali terjadi karena adanya aliran lumpur dari sungai-sungai sekitar yang membawa material organik dan sedimen, terutama pada musim hujan," kata Roberth.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI