Suara.com - Nilai tukar rupiah perkasa terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa pagi. Penguatan, karena adanya rencana stimulus ekonomi dari China.
Seperti dilansir Antara, rupiah dibuka naik enam poin atau 0,03 persen menjadi Rp15.861 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rpp15.867 per dolar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memproyeksikan pada perdagangan Selasa, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berkonsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas oleh harapan stimulus yang lebih besar dari China.
"Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas oleh harapan stimulus yang lebih besar dari China," ujar Lukman saat seperti dikutip Selasa (10/12/2024).
Baca Juga: Awali Pekan Lesu, Rupiah Melemah ke Rp15.855 per Dolar AS
Ia menuturkan secara umum China akan melonggarkan kebijakan fiskal dan moneter guna mendukung konsumsi domestik dan sektor properti.
Namun, investor masih menunggu dan mengantisipasi rilis data inflasi AS besok. Inflasi utama AS diproyeksikan akan naik dari 2,6 persen pada Oktober 2024 menjadi 2,7 persen pada November 2024.
Sementara dari domestik, Lukman mengatakan investor juga menantikan data penjualan ritel Indonesia siang ini.
Ia memperkirakan kurs rupiah bergerak di rentang Rp15.800 per dolar AS sampai dengan Rp15.900 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah Ditutup Perkasa, BI Mau Perkuat Ketahanan Eksternal Ekonomi RI