“Sistem ICS ini lebih mengedepankan rekam jejak pengaju pinjaman. Untuk itu saya mendorong anggota GP Ansor agar mulai disiplin keuangan sebagai sebuah catatan, karena rekam jejaknya nanti bisa dilihat dari pembayaran listrik, air, selama kalian disiplin keuangannya, maka berhak mendapatkan pembiayaan dari pemerintah,” kata Menteri Maman.
Bagi Menteri Maman, kehadiran Ansor Stokis juga bisa menjawab tantangan teknologi yang mengharuskan UMKM beradaptasi dengan platform digital.
“Kementerian UMKM juga sedang menyiapkan suatu platform super apps yang nanti akan mengonsolidasi platform-platform UMKM seperti Ansor Stokis ini, agar menjadi satu pintu di bawah Kemeterian UMKM,” ujar Menteri UMKM.
Melalui super-apps bernama Sapa UMKM ini, Menteri Maman ingin siapapun yang mencari informasi terkait UMKM Indonesia dapat mengaksesnya lewat platform tersebut, di mana super-apps ini juga dapat memberikan akses pelayanan dan kemudahan bagi pengusaha UMKM dalam negeri.
“Mari kita berkolaborasi, bergandengan tangan memajukan pengusaha UMKM di Indonesia, sehingga target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang telah dicanangkan Presiden Prabowo dapat terwujud,” kata Menteri Maman.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Addin Jauharudin mengungkapkan, Ansor Stokis ditujukan untuk menciptakan toleransi, kemanusiaan, dan keadilan ekonomi.
“Kita gagas soal toleransi ekonomi, kemanusiaan dan keadilan ekonomi, jangan sampai ekonomi hanya dinikmati segelintir kelompok. Kami mengajak semua pihak berkolaborasi termasuk menggunakan jejaring ansor, agar bisa menjadi rantai pasok ekonomi nasional,” kata Addin.
Melalui Ansor Stokis, Addin optimistis bisa mendorong hadirnya ekosistem besar dari hulu ke hilir, sehingga penting untuk menumbuhkan agregator ekonomi di bawah.
“Mudah-mudahan ini menjadi upaya yang baik di tengah situasi ekonomi nasional yang tidak stabil. Maka yang bisa tumbuh ke depan adalah usaha-usaha rakyat yang terus bergulir, sehingga target Presiden menuju pertumbuhan ekonomi 8 persen bisa tercapai di kemudian hari,” tutur Addin.