Ingat Pelaku Usaha! Digitalisasi Bukan Ajang Gaya-gayaan, Tapi Kebutuhan Biar Bisnis Jadi Maju

Achmad Fauzi Suara.Com
Sabtu, 07 Desember 2024 | 15:05 WIB
Ingat Pelaku Usaha! Digitalisasi Bukan Ajang Gaya-gayaan, Tapi Kebutuhan Biar Bisnis Jadi Maju
Ilustrasi era digitalisasi (Freepik/Raw pixel)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Transformasi digital di sektor keuangan terus mengubah cara pelaku usaha mengelola sistem pembayaran dan pembiayaan. Kekinian, digitalisasi bukan hanya sebagai ajang gaya-gayaan para pelaku usaha, tetapi memang suatu keharusan agar bisnis bisa menjadi maju.

CEO Modal Rakyat, Christian Hanggra menjelaskan, peran teknologi sebagai penggerak utama  inklusi keuangan bagi UMKM di Indonesia. Modal Rakyat, yang telah menyalurkan lebih dari Rp12 triliun sejak 2018, menjadi contoh nyata bagaimana digitalisasi mempercepat akses pendanaan bagi pelaku usaha kecil.

"Teknologi digital, seperti AI dan Blockchain, menciptakan sistem pembiayaan yang transparan, efisien, dan mudah diakses. Digitalisasi bukan lagi tren, melainkan kebutuhan agar bisnis dapat bertahan dan berkembang," ujarnya seperti dikutip Sabtu (7/12/2024).

Sementara, Head of Product BillFazz Gilang Kurniaji menyebut, solusi digitalisasi pembayaran melalui BillFazz, platform host-to-host PPOB aggregator yang menawarkan tingkat keberhasilan transaksi hingga 99 persen dengan waktu pemrosesan kurang dari lima detik.

Baca Juga: PNM, Jamkrindo, Askrindo, dan Bank IBK Dukung Sarana Belajar yang Nyaman Bagi Anak-anak di Dusun Butuh

"Digitalisasi sistem pembayaran tidak hanya mendukung efisiensi operasional, tetapi juga memberikan kemudahan bagi pelaku usaha dari berbagai skala. Dengan lebih dari 2.000 produk digital, BillFazz memastikan kebutuhan pembayaran Anda dapat dilakukan secara otomatis, mudah, dan hemat biaya," beber Gilang.

Gilang juga mengungkapkan tren pasar dalam sektor top-up e-wallet dan PPOB yang terus menunjukkan pertumbuhan signifikan.

"E-wallet saat ini mendominasi transaksi digital, dan kami memprediksi tren personalisasi produk data akan menjadi yang berikutnya," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI