Gegara Platform PaDi, UMKM Ini Jadi Rekanan BUMN Hingga Omsetnya Melesat 4.000 Persen

Achmad Fauzi Suara.Com
Sabtu, 07 Desember 2024 | 14:57 WIB
Gegara Platform PaDi, UMKM Ini Jadi Rekanan BUMN Hingga Omsetnya Melesat 4.000 Persen
Ilustrasi Platform PaDi UMKM (Foto Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa sangka, gerai kelontong kecil di Stasiun Kereta Api Binjai, Sumatera Utara, kini sukses menjadi pemasok kebutuhan BUMN se-Indonesia berkat Pasar Digital (PaDi) UMKM. Gerai Rowtea, yang dikelola oleh Dewi Suraya, berhasil mencatat kenaikan omset hingga 4.000 persen sejak bergabung dengan platform ini pada 2022.

Dewi memulai usahanya dengan menjual makanan ringan dan minuman untuk pengunjung stasiun serta pekerja di lingkungan stasiun. Peluang besar mulai terbuka ketika ia mendengar bahwa PT Kereta Api Indonesia (KAI) Binjai membutuhkan logistik kantor.

Atas saran seorang teman, Dewi mencoba bergabung dengan PaDi UMKM, sebuah platform digital yang menghubungkan pelaku usaha kecil dengan perusahaan BUMN.

"Awalnya saya hanya jualan makanan ringan di stasiun. Setelah mencoba PaDi, saya memperbanyak jenis produk yang dijual, seperti gula, kopi, pembersih lantai, hingga sabun cuci tangan," beber Dewi seperti dikutip, Sabtu (7/12/2024).

Baca Juga: UMKM Naik Kelas, Bisnis Lancar Omzet Meroket Berkat Pinjaman Daring Legal

Usaha Dewi berkembang pesat. Tidak hanya PT KAI yang menjadi pelanggan setianya, namun juga BUMN besar seperti Bank Mandiri dan Telkom. Permintaan tidak hanya datang dari Binjai, tetapi juga dari kota-kota lain seperti Padang, Rantauprapat, hingga Jakarta.

Keberhasilan ini tidak hanya mendatangkan keuntungan finansial, tetapi juga membantu menciptakan hubungan yang lebih transparan antara UMKM dan BUMN. “Di PaDi, persaingan harga sehat karena pembeli bisa membandingkan harga antar penjual. Selain itu, semua transaksi tercatat dengan baik sehingga memudahkan audit,” jelas Dewi.

Dewi mengakui bahwa perjalanan ini tidak selalu mulus. Ia pernah menghadapi tantangan besar ketika harus menutup salah satu tokonya akibat masalah internal. Namun, pengalaman tersebut menjadi pelajaran penting tentang pentingnya keterbukaan dan kejujuran dalam bisnis.

Selain itu, Dewi selalu menekankan pentingnya menjaga kualitas produk.

"Kami memilih barang dengan hati-hati agar pembeli puas. Kenyamanan di tempat kerja, seperti kualitas kopi atau pembersih yang baik, mendukung produktivitas," kata dia.

Baca Juga: Pinjol Bisa Bantu UMKM, Asal Jangan Konsumtif! Ini Kata Pakar UGM

Kini, penjualan melalui PaDi UMKM menjadi tulang punggung bisnis Rowtea. Dalam satu tahun, omsetnya melonjak hingga 4.000 persen, sebuah pencapaian luar biasa. Dewi optimis terhadap masa depan usaha digitalnya.

"PaDi UMKM sangat membantu memasarkan produk kami. Kemudahan transaksi digital telah meningkatkan perekonomian keluarga kami. Saya yakin potensi ini masih bisa terus digali," pungkas Dewi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI