Rupiah Ditutup Perkasa, BI Mau Perkuat Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

Sabtu, 07 Desember 2024 | 10:41 WIB
Rupiah Ditutup Perkasa, BI Mau Perkuat Ketahanan Eksternal Ekonomi RI
Bank Indonesia dan pecahan uang kertas yang sudah tak beredar (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank Indonesia (BI) terus memperkuat bauran kebijakan ekonomi Indonesia. Direktur Eksekutif Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso melaporkan rupiah mengakhiri perdagangan hari ini dengan perkasa.

Adapun Rupiah ditutup dengan menguat 0,11% atau 17 poin ke posisi Rp15.845 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau naik 0,03% ke posisi 105,74. Lalu, Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,89%.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," kata Denny dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (7/12/2024).

Sementara itu, sejumlah mata uang di Asia lainnya mengalami tren penguatan. Dolar Hong Kong misalnya menguat 0,03%, dolar Singapura menguat 0,01%, dolar Taiwan menguat 0,05%, peso Filipina menguat 0,24%, yuan China menguat 0,01%, serta baht Thailand menguat 0,48%.

Baca Juga: Inflasi Tembus 0,30 Persen, Bank Indonesia Yakin Harga Bahan Makanan Stabil

Sedangkan, yen Jepang serta won Korea Selatan melemah masing-masing 0,1% serta 0,26%.
Lalu, cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2024 tercatat sebesar US$150,2 miliar. Angka tersebut sedikit menurun dari posisi bulan sebelumnya yang senilai US$151,2 miliar.

Penurunan cadangan devisa dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Sementara itu, posisi ini juga masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI