“Keberadaan Tol Akses Patimban ini memliki multiplier effect. Di antaranya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan wilayah di Kabupaten Subang dan sekitarnya, sehingga tidak hanya industri besar yang dapat berekspansi, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pun berkesempatan mengembangkan usahanya,” tutur dia.
Ermy melanjutkan, manfaat Tol Akses Patimban sejalan dengan Asta Cita Presiden. Maka tidak hanya melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi guna meningkatkan nilai tambah dalam negeri, tapi juga meningkatkan lapangan pekerjaan berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, sekaligus melanjutkan pengembangan infrastruktur.
Sebagai informasi, Tol Akses Patimban memiliki panjang hingga 37,05 km. Sepanjang 22,94 km di antaranya merupakan porsi pemerintah, sedangkan 14,11 km sisanya dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Pada porsi pemerintah, pengerjaan proyek dibagi menjadi empat paket. Lalu khusus Paket II sepanjang 6,20 km, dikerjakan oleh Kerja Sama Operasi (KSO) Waskita-Abipraya dengan total nilai kontrak sebesar Rp 873,54 miliar.