Suara.com - Rencana merger antara dua perusahaan telekomunikasi besar, PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) semakin memanas.
Drama terbaru dalam proses akuisisi ini adalah pengunduran diri mendadak Direktur Utama XL Axiata Dian Siswarini yang mengejutkan pasar.
Pengunduran diri ini terjadi di tengah rumor kuat mengenai rencana merger kedua perusahaan. Meskipun alasan resmi yang diberikan adalah karena alasan pribadi, namun banyak pihak yang mengaitkannya dengan dinamika internal perusahaan terkait proses merger.
Selain itu, sebuah fenomena menarik terjadi di kalangan karyawan XL Axiata. Sekitar 1.100 karyawan dilaporkan melakukan cuti massal. Serikat pekerja menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk protes terhadap ketidakjelasan nasib mereka pasca merger.
Baca Juga: CEO XL Axiata Dian Siswarini Mendadak Mundur, Ini Alasannya
Karyawan khawatir akan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan perubahan kondisi kerja yang merugikan.
Isu transparansi terkait proses merger juga menjadi sorotan karyawan. Aksi cuti massal ini diduga sebagai bentuk protes terhadap ketidakpuasan karyawan terhadap kondisi perusahaan saat ini.
Head External Communications EXCL Henry Wijayanto mengatakan menghormati aksi cuti massal karyawan XL Axiata tersebut.
"Pada prinsipnya manajemen menghormati aspirasi karyawan," kata Henry kepada Suara.com Jumat (6/12/2024).
Sebelumnya Ketua Umum Serikat Pekerja XL Mustakim mengatakan aksi cuti massal digelar selama 1 hari pada Jumat (6/12/2024). Total karyawan yang melakukan cuti massal di kantor pusat dan regional mencapai hampir 1.000 orang dari total sekitar 1.600 pegawai XL Axiata.
Baca Juga: Kolaborasi PLN-XL Axiata Hadirkan Pasokan Listrik dan Penggunaan Energi Terbarukan
"Aksi cuti massal ini merupakan bentuk kekecewaan kepada Axiata Malaysia yang tidak melibatkan karyawan dan kurang transparan dalam menjalankan proses merger dengan Smartfren," kata Mustakim.