Suara.com - Harga Bitcoin (BTC) mencatatkan rekor baru, menembus angka di atas $100.000. Momentum ini menunjukkan Bitcoin berhasil menembus level resistensi psikologis, sekaligus membentuk level support baru yang kuat.
Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan politik dan meningkatnya adopsi institusional, dan pola musiman seperti Santa Claus Rally. Selain Bitcoin, Altcoin juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari level terendahnya, altcoin Season Index berada di angka 80, mengonfirmasi bahwa Altcoin Season tengah berlangsung.
Altcoin seperti Ethereum (ETH), Ripple (XRP), dan Solana (SOL) mencatatkan kenaikan dalam beberapa pekan terakhir.
Ethereum kini diperdagangkan di atas $3.900, didukung oleh lonjakan minat institusional dan peningkatan volume pada pasar berjangka yang mencapai $25 miliar, atau sekitar 5% dari total market cap Ethereum.
Baca Juga: Harga Bitcoin Rp3,1 Miliar di 2025? Analis Prediksi Pengaruh Trump Hingga Halving BTC
Ripple (XRP) mengalami lonjakan dari $0,5 di 1 November 2024, lalu sempat naik hingga $2,9 pada 3 Desember 2024. Selain itu, Solana (SOL) juga menjadi sorotan, koin ini mencatatkan harga di atas $240,00 dengan pertumbuhan hampir 100% dari Oktober sampai November.
Tren ini menggarisbawahi potensi diversifikasi investasi dalam ekosistem kripto.
Saat ini, Altcoin Season sudah mencapai 75%, Altcoin Season Index diukur berdasarkan proporsi aset kripto yang memiliki performa lebih baik daripada Bitcoin dalam 90 hari terakhir.
Jika 75% dari 50 aset teratas mencatatkan kinerja lebih baik dibanding Bitcoin, ini menunjukkan bahwa pasar altcoin sedang mendominasi, sehingga disebut sebagai Altcoin Season. Angka ini mengecualikan Tether (USDT) sebagai stable coin dan DAI.
Sisa 25% mewakili aset yang kinerjanya di bawah atau setara dengan Bitcoin dalam periode yang sama. Penggunaan angka 75% ini adalah standar yang diterapkan oleh indikator Altcoin Season Index untuk menentukan dominasi altcoin secara statistik, sehingga tidak hanya didasarkan pada asumsi semata.
Baca Juga: Perdagangan Kripto Kalahkan Pasar Saham di Korea Selatan, Hampir Tembus Rp300 Triliun!
Dengan indeks ini, pasar altcoin menunjukkan daya tarik kuat bagi investor, menggarisbawahi diversifikasi yang semakin meluas di ekosistem kripto selama momentum bullish akhir tahun.
Kenaikan ini juga didukung oleh pola musiman Santa Claus Rally, di mana kenaikan harga aset selama akhir tahun juga mendukung tren bullish di pasar kripto. Periode ini biasanya ditandai dengan peningkatan sentimen positif dan aktivitas perdagangan yang lebih tinggi, seiring dengan optimisme menjelang tahun baru.
Pada tahun-tahun sebelumnya, pasar kripto menunjukkan pola serupa, dengan Bitcoin dan altcoin utama mencatatkan kenaikan selama bulan Desember. Tren ini mencerminkan kombinasi antara faktor musiman dan minat pasar.
Momentum bullish Bitcoin juga diperkuat oleh pengajuan ETF Solana oleh Grayscale mengikuti langkah serupa dengan ETF Bitcoin mereka. Apabila disetujui oleh SEC, Solana akan bergabung dengan Bitcoin dan Ethereum sebagai aset kripto yang mendapatkan eksposur institusional di Amerika Serikat, yang berpotensi memicu lonjakan harga yang signifikan.
Selain itu, beberapa perusahaan manajemen aset juga telah mengajukan ETF untuk XRP, menunjukkan prospek positif bagi altcoin lainnya. Keputusan SEC tersebut diperkirakan akan memicu pasar bull yang besar bagi altcoin, seiring dengan harapan adanya kebijakan yang lebih mendukung di bawah pemerintahan Trump.
“Kenaikan Bitcoin ke harga $100.000 menandai tonggak sejarah dalam perjalanan pasar aset kripto. Ini adalah bukti nyata dari meningkatnya kepercayaan terhadap teknologi blockchain dan adopsi aset digital secara global. Pasar kripto kini menjadi instrumen investasi keuangan yang semakin diakui, baik oleh investor ritel maupun institusi besar,” kata Oscar Darmawan, CEO Indodax ditulis Jumat (6/12/2024).
Selain itu, Oscar menyoroti fenomena Altcoin Season yang tengah berlangsung, di mana Altcoin Season Index berada di angka 80.
"Angka ini mencerminkan semakin banyaknya altcoin yang menunjukkan kinerja lebih baik dibandingkan Bitcoin dalam periode 90 hari terakhir. Ethereum, Ripple, dan Solana adalah contoh utama yang semakin menarik perhatian investor," kata Oscar.
Oscar juga melihat dampak dari pola musiman seperti Santa Claus Rally yang memperkuat tren bullish pasar kripto.
"Sejarah menunjukkan bahwa periode akhir tahun sering kali didorong oleh optimisme yang lebih besar, dan ini terlihat jelas di pasar kripto. Dengan peningkatan volume perdagangan dan sentimen positif menjelang tahun baru, kami bisa melihat momentum ini berlanjut hingga 2025. Meskipun demikian, ia menekankan pentingnya kehati-hatian, mengingat volatilitas pasar kripto yang sangat tinggi," tambahnya.
Oscar juga menyoroti peran regulasi dalam mendukung pasar kripto. Ia mengungkapkan bahwa pengajuan ETF Solana oleh Grayscale adalah langkah signifikan yang mencerminkan meningkatnya minat institusional terhadap aset kripto.
"Jika disetujui oleh SEC, ini akan menjadi tonggak penting bagi Solana, yang dapat membuka akses yang lebih besar bagi investor institusional di pasar kripto AS," ujar Oscar.
Menurutnya, keputusan ini dapat mempercepat adopsi kripto secara global, dan berpotensi memperkuat posisi Solana sebagai salah satu altcoin yang menjanjikan.
"Langkah ini juga menunjukkan bahwa industri kripto semakin diakui sebagai instrumen investasi yang sah dan dapat dipercaya, seiring dengan pengakuan regulasi yang semakin luas," jelas Oscar.
Menutup pandangannya, Oscar mengungkapkan keyakinannya terhadap masa depan pasar kripto yang lebih luas.
"Tahun 2025 akan menjadi tahun transformasi bagi ekosistem kripto, dengan teknologi baru seperti tokenisasi aset dan dompet berbasis AI yang akan mempercepat adopsi kripto di sektor-sektor lain. Kami akan melihat lebih banyak inovasi yang akan membawa utilitas baru dan mendorong inklusi keuangan global," kata Oscar.