Kebijakan Kompor Listrik Dinilai Bisa Kurangi Ketergantungan LPG 3 Kg

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 06 Desember 2024 | 13:40 WIB
Kebijakan Kompor Listrik Dinilai Bisa Kurangi Ketergantungan LPG 3 Kg
Ilustrasi kompor listrik. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Eddy Soeparno, menilai bahwa penggunaan kompor listrik dapat membawa dampak luas bagi konsumsi energi masyarakat.

Menurutnya, kebijakan tersebut dapat mengurangi ketergantungan pada subsidi LPG 3 kilogram/kg yang selama ini membebani anggaran negara.

"Kebijakan alat masak listrik, saya kira itu ide yang bagus. Apalagi jika kita lihat dari sisi keekonomiannya, ini tidak memberatkan masyarakat," ujar Eddy seperti dikutip, Jumat (6/12/2024).

Eddy menuturkan, bahwa penggunaan kompor listrik memiliki penyerapan listrik yang efisien dan memberikan kontribusi positif terhadap anggaran negara, terutama dalam mengurangi atau menekan subsidi energi.

Baca Juga: Proyek Strategis Nasional Terminal LPG Bima Selesai, Perkuat Distribusi LPG untuk Masyarakat NTB

"Subsidi impor LPG 3 kg saat ini mencapai sekitar Rp93 triliun per tahun. Dengan mengganti ketergantungan tersebut menggunakan kompor listrik, saya rasa ini adalah ide yang patut dihidupkan kembali," beber dia.

Eddy mengatakan, pihaknya siap mendukung kebijakan transisi energi tersebut untuk mengurangi ketergantungan terhadap LPG bersubsidi. “Kebijakan tersebut perlu dipertimbangkan lebih lanjut, dan kami siap memberikan dukungan penuh,” tegasnya.

Penggunaan kompor listrik tidak hanya membawa manfaat ekonomis, seperti biaya operasional yang lebih rendah bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi terhadap pengelolaan energi yang lebih berkelanjutan.

Kompor listrik dinilai mendukung diversifikasi energi dengan menggantikan LPG impor menggunakan energi listrik yang melimpah di dalam negeri. Langkah tersebut diyakini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada impor energi, tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional.

Selain manfaat ekonomis, inisiatif tersebut juga dipandang sebagai langkah strategis dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung komitmen Indonesia terhadap keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian, transisi ke kompor listrik dapat memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan negara.

Baca Juga: Scan Barcode di Segel LPG Bright Gas Supaya Tahu Asal Bright Gas yang Kamu Beli

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI