Suara.com - Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak-anak di dunia. Menurut data UNICEF 2019, diperkirakan 2.200 anak meninggal akibat pneumonia setiap harinya. Pada tahun 2021, WHO melaporkan pneumonia menyebabkan 740.180 kematian pada anak di bawah usia lima tahun.
PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) menegaskan perannya dalam mendukung pengendalian penyakit menular di Indonesia, khususnya pneumonia.
“Etana berkomitmen untuk mendukung penurunan angka kejadian pneumonia di Indonesia dengan melakukan pengembangan vaksin dalam negeri yang berkualitas tinggi, terjangkau, inovatif, dan halal,” ujar Director of Anti Infectious Business Unit Etana Indra Lamora dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (6/12/2024).
Indra mengatakan bahwa salah satu langkah nyata yang dilakukan Etana adalah pengembangan dan uji klinis vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV-13), yang dilakukan di Jakarta dan Bali. Vaksin ini dirancang untuk melawan infeksi akibat Streptococcus pneumoniae, bakteri penyebab pneumonia terutama pada anak-anak.
"Adanya produksi vaksin PCV-13 Halal dalam negeri akan memberikan solusi terhadap kebutuhan vaksin yang aman dan sesuai dengan standar agama, sekaligus memperkecil ketergantungan pada vaksin impor," jelas Indra.
Lebih lanjut, Etana berencana memperluas kontribusinya dalam pengendalian penyakit menular melalui pengembangan vaksin lainnya, seperti vaksin tuberkulosis (TB) dan HPV. Dengan inovasi berkelanjutan, Etana terus mendukung kesehatan nasional dan berupaya menciptakan solusi yang berdampak nyata bagi masyarakat.
“Hal ini tidak hanya membuat vaksin lebih terjangkau dari sisi biaya, tetapi juga memastikan distribusinya lebih merata ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil yang seringkali kesulitan dalam memperoleh vaksin,” pungkasnya.