Sinyal Suku Bunga AS Dipangkas Bantu Rupiah Tundukkan Dolar AS Kamis Pagi

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 05 Desember 2024 | 10:24 WIB
Sinyal Suku Bunga AS Dipangkas Bantu Rupiah Tundukkan Dolar AS Kamis Pagi
Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di tempat penukaran uang Dolar Indo, Jakarta, Kamis (20/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis pagi. Hal ini terdorong dari sinyal kuat Bank Sentral AS memangkas suku bunga acuannya.

Seperti dilansir Antara, rupiah meningkat 21 poin atau 0,13 persen menjadi Rp15.916 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.937 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memproyeksikan nilai tukar rupiah menguat pada perdagangan Kamis didukung sinyal pemangkasan lanjutan suku bunga kebijakan Amerika Serikat (AS) Fed Funds Rate (FFR).

"Pernyataan Gubernur The Fed semalam yang memberi sinyal pemangkasan lanjutan bisa mendorong penguatan rupiah hari ini terhadap dolar AS," ujar Ariston seperti dikutip Kamis (5/12/2024).

Baca Juga: Rupiah Masih Jeblok Pada Penutupan Perdagangan Selasa

Penguatan rupiah juga dipengaruhi oleh sentimen pasar terhadap risiko di pasar keuangan cukup positif kemarin di mana indeks saham menguat dan pagi ini Nikkei dan Hangseng juga menguat.

Tapi di sisi lain, indeks dolar AS tidak bergerak jauh pagi ini masih di kisaran 106,30-an seperti pagi kemarin. Hal itu menunjukkan bahwa pasar masih mewaspadai potensi penguatan dolar AS ke depan.

Menurut Ariston, faktor pendukung penguatan dolar AS masih belum hilang seperti rencana kebijakan tarif Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, kondisi ekonomi AS yang masih bagus dan situasi konflik di beberapa tempat.

Hari ini peluang penguatan rupiah terbatas ke area Rp15.900 per dolar AS, dengan potensi pelemahan ke arah Rp15.950 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Selasa Pagi Tertekan Peluang Pemangkasan Suku Bunga Acuan AS

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI