Indonesia Segera Ekspor Prekursor Nikel ke Dunia

Selasa, 03 Desember 2024 | 15:39 WIB
Indonesia Segera Ekspor Prekursor Nikel ke Dunia
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengunjungi Kawasan Industri Weda Bay Project. (Foto Ist).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengatakan bahwa PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang berada di Halmahera Tengah, Maluku Utara berencana untuk melakukan ekspor prekursor nikel untuk industri baterai kendaraan listrik yang dijadwalkan pada awal 2025.

“Saya sangat menghargai dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) atas dedikasinya dalam menjadikan Kawasan Industri Weda Bay sebagai kawasan industri terintegrasi pertama di Indonesia yang mendukung pengolahan mineral dan produksi komponen baterai kendaraan listrik,” ungkap Menteri Agus saat kunjungannya di PT IWIP, Halmahera Tengah dikutip Selasa (3/12/2024).

Agus mengatakan, dukungan terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik adalah langkah strategis yang sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan pengendalian emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

“Pemerintah berkomitmen dalam kebijakan penurunan emisi GRK di level internasional dengan penetapan target pengurangan emisi GRK pada Enhanced Nationally Determined Contributions (NDC) sebesar 31,89 persen dengan upaya sendiri atau 43,20 persen dengan dukungan internasional di tahun 2030 hingga akhirnya mencapai Net Zero Emissions (NZE) di 2060 atau lebih awal. Salah satu program utamanya adalah dengan pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai atau KBLBB,” jelasnya.

Baca Juga: Amnesty International Soroti Rantai Pasok Mineral Produsen Mobil Listrik Dunia yang Berpotensi Langgar HAM

Dirinya menegaskan bahwa pemerintah terus mendukung penuh percepatan pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), yang salah satunya didorong melalui proyek-proyek seperti Weda Bay.

“Kehadiran proyek ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem kendaraan listrik dan memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia, khususnya di Maluku Utara dan Halmahera Tengah,” imbuhnya.

Diketahui, PT IWIP, melalui anak perusahaan PT Huaneng New Material, berencana mengekspor 50.000 ton per tahun Precursor Nickel Cobalt Manganese Hydroxide (NCM) ke pasar Amerika Utara dan Eropa. Prekursor ini merupakan bahan baku penting dalam produksi baterai kendaraan listrik.

Selain itu, Weda Bay Project juga akan terus berkembang dengan rencana untuk memproduksi Baterai Kendaraan Listrik dan Sistem Penyimpanan Energi (Energy Storage System) yang akan dikelola oleh PT REPT Battero Energy Co. Ltd. Kapasitas produksi baterai ini akan dimulai pada 8 GWh pada Maret 2026 dan berkembang hingga 20 GWh pada 2027, yang akan membuka peluang lapangan pekerjaan bagi sekitar 2.800 tenaga kerja.

Proyek ini juga akan memproduksi Off Road Pure Electric Mining Dump Truck dengan kapasitas baterai mulai dari 282 kWh hingga 375 kWh, dengan perakitan truk pertama yang dijadwalkan pada Desember 2025. Lebih lanjut, kawasan ini juga akan memproduksi alumunium ingot dengan kapasitas 1 juta ton per tahun, melalui PT Kemajuan Alumunium Industry, dengan nilai investasi sekitar USD655 juta.

Baca Juga: Perjalanan 30 Tahun BYD Dari Jual Mobil Bensin Hingga Bertenaga Listrik Murni

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT IWIP Xiang Binghe mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah, termasuk Kementerian Perindustrian. Menurutnya, perkembangan signifikan IWIP, yang kini memiliki lebih dari 80.000 karyawan, tidak lepas dari kerjasama yang solid antara pihak perusahaan dan pemerintah. IWIP berharap dapat terus melanjutkan kerjasama ini untuk membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Maluku Utara.

“Keberhasilan IWIP hingga mencapai lebih dari 80.000 karyawan tidak terlepas dari dukungan yang luar biasa dari pemerintah, termasuk Kementerian Perindustrian. Kami berharap dukungan dan kerja sama yang baik ini terus terjalin, agar proyek ini dapat berkembang pesat dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia secara umum, serta khususnya bagi masyarakat Maluku Utara dan Halmahera Tengah,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI