Suara.com - Volume perdagangan ritel untuk aset kripto di Korea Selatan melonjak hingga mencapai US$18 miliar (sekitar Rp286,8 triliun) dalam 24 jam terakhir, melampaui total volume pasar saham negara tersebut sebesar 22%. Hal ini terungkap dalam laporan terbaru dari 10x Research yang dirilis pada 2 Desember 2024.
Markus Thielen, pendiri 10x Research mengatakan, volume perdagangan kripto ritel ini merupakan yang tertinggi kedua sepanjang tahun, dengan para trader Korea Selatan bersemangat berinvestasi pada sejumlah altcoin dengan momentum tinggi.
Dalam laporan terkait, token Ripple (XRP) mencatatkan volume perdagangan lebih dari $6,3 miliar di Korea Selatan, diikuti oleh Dogecoin yang mencapai $1,6 miliar, Stellar dengan $1,3 miliar, Ethereum Name Service (ENS) sebesar $900 juta, dan Hedera (HBAR) sebesar $800 juta.
Thielen menjelaskan seperti yang dikutip via Cointelegraph, cryptocurrency dengan momentum tinggi ini didorong terutama oleh trader ritel yang memanfaatkan dan memperkuat tren perdagangan berbasis momentum. XRP, ENS, dan HBAR—yang dikenal sebagai "dino coins" di kalangan penggemar kripto—telah menunjukkan kinerja luar biasa dibandingkan dengan pasar kripto lainnya, masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 90%, 73%, dan 168% dalam seminggu terakhir.
Baca Juga: Utang Masih Menumpuk, Waskita Karya Jual Tiga Ruas Jalan Tol
Lebih lanjut, Thielen mencatat bahwa tingkat pendanaan Bitcoin—indikator aktivitas perdagangan berjangka—tergolong "relatif ringan" pada angka 15% secara tahunan. Kombinasi antara peningkatan aktivitas perdagangan altcoin dan tingkat pendanaan Bitcoin yang rendah ini mengindikasikan bahwa "musim altcoin" sudah berlangsung.
“Pergerakan saat ini jelas terlihat di pasar altcoin dan setiap trader perlu memiliki strategi untuk menangkap peluang ini sambil tetap disiplin,” tambahnya.
Ripple (XRP) sendiri telah mengalami lonjakan harga yang signifikan dalam sebulan terakhir, melonjak dari $0,50 menjadi puncak tertinggi tahunan baru sebesar $2,80 pada 2 Desember.
Lonjakan ini membuat XRP melampaui Solana dan Tether dalam hal kapitalisasi pasar, menjadikannya sebagai aset kripto terbesar ketiga berdasarkan total nilai saat berita ini ditulis.
Berdasarkan data dari CryptoSlate, volume perdagangan XRP terhadap won Korea (XRP/KRW) di bursa Upbit—bursa terbesar di Korea Selatan—mencapai $3,8 miliar dalam 24 jam terakhir, melebihi volume perdagangan Bitcoin sebanyak 11 kali. Di Bithumb, platform besar lainnya di Korea Selatan, perdagangan XRP mencapai $1,2 miliar atau sekitar 32% dari total volume bursa tersebut.
Baca Juga: Adu Strategi Pelatih Korea Selatan vs Jepang di Piala AFF 2024, Shin Tae-yong Tak Bisa Ongkang Kaki
Ryan Kim, salah satu pendiri Hashed, menyoroti loyalitas komunitas XRP di Korea Selatan yang berasal dari kampanye adopsi awal. Ia menyebutkan bahwa banyak investor awal yang meraih keuntungan signifikan dari investasi mereka.
Sementara itu, sentimen pasar juga mengalami perubahan positif berkat optimisme regulasi dan minat institusional terhadap XRP. Beberapa pengamat pasar mencatat bahwa sikap pro-kripto dari Presiden terpilih Donald Trump dan pengunduran diri Ketua SEC Gary Gensler telah memperbaharui harapan untuk hasil yang menguntungkan dalam pertempuran hukum Ripple melawan regulator keuangan.
Dengan semua perkembangan ini, XRP menunjukkan potensi untuk terus tumbuh seiring meningkatnya minat dari trader ritel dan institusi.
Desclaimer: Redaksi Suara.com hanya menyampaikan informasi, termasuk saham, investasi hingga kripto. Seluruh risiko sepenuhnya berada di tangan pembaca.