Suara.com - Baru-baru ini masyarakat Jepang dihebohkan dengan aturan baru mengenai mencegah pencurian uang. Hal ini dilakukan oleh salah satu Bank bernama Shikoku Bank dengan karyawannya.
Situs web Shikoku Bank menyertakan bagian dari sejarah mereka serta nilai-nilai inti yang perlu diterapkan oleh pegawainnya yang bekerja.
Setiap pegawai yang bekerja harus mengambil sumpah janji hukuman jika mereka melakukan pencurian uang terhadap nasabah.
“Siapa pun yang bekerja di bank ini yang mencuri uang atau menyebabkan orang lain mencuri dari bank akan membayarnya dengan hartanya sendiri dan kemudian bunuh diri,"tulis perjanjian tersebut dilansir Soranews24, Selasa (3/12/2024).
Baca Juga: Inflasi Tembus 0,30 Persen, Bank Indonesia Yakin Harga Bahan Makanan Stabil
Menariknya, ikrar janji yang diucapkan juga menggunakan sumpah darah. Adapun, perjanjian ini ditandatangani dan dicap darah oleh para pegawai Shikoku Bank. Setidaknya, ada 23 pegawai, termasuk presiden bank yang telah memberikan cap darahnya dalam perjanjian tersebut.
“Janji ini merupakan bagian dari dokumen yang ditandatangani dan dicap dengan darah oleh semua 23 pegawai, termasuk Presiden Miura, dari Thirty-seventh National Bank, pendahulu Shikoku Bank, untuk memastikan penanganan uang kertas yang tepat,” tulis pernyataan pihak bank.
Tidak hanya itu, Shikoku Bank masih menjunjung tinggi perjanjian sumpah janji tersebut. "Artefak ini menyampaikan etika para pendiri kami bukan hanya sebagai bankir, tetapi juga sebagai anggota masyarakat, dan ini adalah harta karun Shikoku Bank,"tulisnya.
Sebelumnya, dokumen perjanjian ini sebenarnya sudah ada sebelum nama Bank Shikoku, yang mulai digunakan perusahaan tersebut pada tahun 1923.
Seperti diketahui, asal-usul tradisi sumpah darah ini berasal dari Thirty-seventh National Bank yang merupakan pendahulu Shikoku Bank. Saat itu, bank mewajibkan pegawainya untuk menandatangani sumpah darah serupa sebagai bagian dari komitmen mereka menegakkan standar etika bank.
Baca Juga: Tuntaskan Mandiri Sahabatku 2024, Bank Mandiri Sukses Lahirkan Ribuan Pengusaha Baru
Praktik ini sebetulnya telah tertanam kuat dalam sejarah budaya penduduk Jepang dalam menjaga integritas dan kehormatannya.