Suara.com - Sekretaris Jenderal Federasi Seluruh Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo menyatakan bahwa tidak ada rencana kenaikan gaji maupun tambahan kesejahteraan bagi guru ASN dan non-ASN pada tahun 2025.
Dia bilang kenaikan gaji ini hanya angan-angan manis yang diberikan Prabowo kepada seluruh guru di Indonesia.
Pernyataan ini tentu berbanding terbalik dengan perkataan Presiden Prabowo Subianto yang mengumumkan adanya kenaikan gaji guru, baik yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) maupun honorer alias Non ASN untuk tahun 2025 mendatang sebesar Rp2 juta.
Heru Purnomo menjelaskan bahwa pemerintah telah memberikan Tunjangan Profesi Guru (TPG) sebesar satu kali gaji pokok bagi guru ASN yang bersertifikat sejak tahun 2008.
Sementara itu, untuk guru non-ASN, Heru menjelaskan bahwa tunjangan profesi yang berlaku saat ini sebesar Rp 1,5 juta per bulan. Besaran tunjangan ini, kata dia, telah berlaku sejak beberapa tahun lalu.
"Bahkan, bagi guru non-ASN yang telah mendapatkan Surat Keputusan Inpassing, tunjangannya bisa mencapai Rp 2 juta atau lebih tergantung golongan yang setara dengan ASN," papar Heru dalam keterangannya dikutip Senin (2/12/2024).
Heru pun bilang kondisi ini telah membuat persepsi yang salah atas pidato Prabowo itu. Dia bilang anggaran APBN saat ini sudah habis untuk membiayai program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp10 ribu per siswa.
"APBN kita sudah minus karena harus membiaya makan bergizi gratis Rp 10.000 per siswa per hari,” katanya.
Sebelumnya, Prabowo mengatakan telah menaikkan gaji guru sebesar Rp2 juta dengan meningkatkan kesehahteraan para guru, baik ASN maupun non ASN tepat di perayaan Puncak Hari Guru di Velodrome, Jakarta Timur pada Kamis (28/11/2024).
"Tapi hari ini saya agak tenang berdiri di hadapan para guru karena saya bisa menyampaikan bahwa kita walaupun baru berkuasa satu bulan, kami sudah bisa mengumumkam bahwa kesejahteraan guru bisa kita tingkatkan," kata Prabowo di hadapan para guru.