Suara.com - Bitcoin (BTC) menjadi sorotan utama dengan menyentuh ATH di angka lebih dari USD99.000 atau sekitar Rp1,5 miliar, sebelum mengalami koreksi ke USD90.000.
Meskipun demikian, lonjakan harga BTC sebesar 40,8% sepanjang November mencatatkan rekor sebagai kenaikan bulanan terbesar dalam sejarah aset tersebut.
Dengan kapitalisasi pasar sebesar USD1,9 triliun, Bitcoin membuat pasar kripto secara global kini memiliki kapitalisasi mencapai USD3,4 triliun.
Selain Bitcoin, stablecoin yang merupakan aset kripto yang memiliki nilai stabil seperti Theter (USDT) juga mencetak sejarah baru.
Baca Juga: Kisah Orang Beli 1000 Bitcoin Tahun 2013, Kini Jadi Orang Super Kaya Berharta Triliunan
Kapitalisasi pasar stablecoin mencatat rekor tertinggi sebesar USD195 miliar atau sekitar Rp3.016 triliun, didorong oleh peningkatan permintaan aset digital yang stabil di tengah volatilitas pasar.
Tren positif ini juga terlihat di segmen altcoin, seperti Ethereum (ETH) dan Solana (SOL) menunjukkan pertumbuhan seiring dengan meningkatnya kenaikan Bitcoin. Ethereum, dan Solana mengalami kenaikan lebih dari 50% sejak terpilihnya Trump.
Tidak hanya itu, Dogecoin (DOGE) sebagai memecoin nomor satu sempat mengalami lonjakan 180% dan menyentuh harga USD0,48000. Selain itu, Bonk (BONK), memecoin berbasis Solana, sempat mencetak kapitalisasi pasar mencapai USD3,3 miliar.
Aset ini kini menjadi memecoin terbesar keempat, melampaui DogWifHat (WIF). Lonjakan ini dipicu oleh rencana pembakaran token besar-besaran yang diumumkan oleh DAO Bonk.
Dukungan investor institusional menjadi pendorong utama momentum ini. Bitcoin ETF AS mencatatkan inflow kumulatif lebih dari USD30 miliar selama pekan terakhir November, dengan BlackRock menambah kepemilikannya sebesar 21.304 BTC, setara dengan USD2,05 miliar.
Baca Juga: Dogecoin & Bitcoin Meroket Gara-gara Elon Musk Ingin Buat X Saingi WeChat
Secara total, BlackRock kini menguasai hampir setengah juta BTC, senilai USD48,62 miliar. Volume perdagangan harian Bitcoin turut mencatatkan kenaikan, mencapai USD50 miliar.
Sementara itu, volume perdagangan stablecoin menjadi USD118 miliar, menunjukkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap stabilitas dan likuiditas yang ditawarkan oleh stablecoin.
Sentimen pasar yang positif juga tercermin dari kapitalisasi pasar memecoin, yang mencapai USD124 miliar. Optimisme ini didukung oleh ekspektasi kebijakan ramah kripto di bawah pemerintahan baru AS serta peningkatan aktivitas komunitas kripto.
CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan bahwa lonjakan harga Bitcoin telah memberikan efek domino pada altcoin.
“Aset seperti Ethereum dan altcoin lainnya ikut mengalami kenaikan, mengikuti tren positif yang dipimpin oleh Bitcoin. Fenomena ini, menciptakan peluang besar bagi para investor untuk melakukan diversifikasi portofolio dan memanfaatkan momentum pasar," ujarnya.
Oscar juga menjelaskan bahwa stablecoin kini banyak digunakan sebagai sarana penyimpanan nilai yang stabil di tengah volatilitas pasar.
“Ini menunjukkan peran penting stablecoin dalam menjaga keseimbangan ekosistem kripto, terutama saat investor memanfaatkan likuiditas tanpa keluar dari pasar,” jelasnya.
Sementara itu, memecoin seperti Bonk (BONK) yang mengalami kenaikan, Oscar berpendapat ini membuktikan pengaruh komunitas kripto dalam membentuk narasi pasar.
Namun, ia mengingatkan investor untuk berhati-hati, karena memecoin cenderung memiliki volatilitas tinggi dan kurang memiliki utilitas jangka panjang dibandingkan aset utama seperti Bitcoin dan Ethereum.
"Kondisi pasar yang overbought menandakan potensi koreksi dalam jangka pendek. Investor disarankan untuk memantau level support dan resistance kunci guna mengelola risiko," ujar Oscar.
“Dengan momentum yang terus terjaga, Bitcoin dapat menembus angka psikologis USD100.000 dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini dapat memicu masuknya likuiditas lebih besar dari investor institusional dan ritel.” Oscar menambahkan.
Dengan kapitalisasi pasar yang terus meningkat dan dukungan dari berbagai inovasi, Oscar optimis bahwa industri kripto berada di jalur yang tepat untuk menjadi bagian integral dari transformasi ekonomi digital global.
“Langkah ini adalah bukti bahwa aset digital bukan sekadar tren, melainkan pondasi penting bagi masa depan sistem keuangan dunia,” tutupnya.