Suara.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui program Startup4Industry 2024 memperkenalkan berbagai inovasi startup besutannya yang memberikan solusi praktis bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mengelola bisnis.
Dari manajemen pajak hingga integrasi operasional, para startup pemenang tahun ini hadir dengan teknologi yang membantu meningkatkan daya saing UMKM di era digital.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka, Reni Yanita, mengapresiasi kontribusi para startup yang memenangkan Startup4Industry 2024.
"Inovasi yang dihasilkan para startup ini memberikan solusi nyata atas tantangan yang dihadapi industri, termasuk dalam ketahanan pangan, teknologi, dan keberlanjutan. Saya optimistis kolaborasi ini akan mendorong transformasi industri yang lebih inklusif," ujar yang dikutip, Jumat (29/11/2024).
Baca Juga: BNV Dorong Ekspansi Perusahaan Rintisan Lewat Axel Arc
Salah satu inovasi menonjol adalah PT Aneka Solusi Pajak (Tax Point), yang didirikan oleh alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Startup ini menawarkan platform berbasis teknologi untuk membantu masyarakat mengelola kewajiban perpajakan.
CEO Tax Point, Khrisna Ariyudha, menjelaskan bahwa solusi mereka, termasuk Tax Expert AI dan Eling, dirancang untuk memudahkan UMKM memetakan transaksi, menghitung pajak, dan memanfaatkan insentif pajak.
"Melalui layanan kami, pelaku usaha tidak hanya dapat mengelola pajak dengan mudah, tetapi juga menghindari denda akibat keterlambatan atau kesalahan pelaporan. Ini menjadi langkah awal agar UMKM siap naik kelas menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP)," kata Khrisna.
Dengan biaya langganan mulai Rp650 ribu per bulan, UMKM dapat memanfaatkan layanan supervisi pajak berbasis AI, termasuk mendapatkan tax saving dan efisiensi lainnya.
Tidak hanya itu, PT Sopwer Teknologi Indonesia (Sopwer) turut menghadirkan solusi ERP (Enterprise Resource Planning) yang dirancang khusus untuk UMKM. CEO dan Founder Sopwer, Ramdani, menjelaskan bahwa platform ini mengintegrasikan semua aktivitas bisnis dalam satu sistem, mulai dari penjualan, pembelian, hingga pengelolaan gudang.
Baca Juga: Kemenperin: Transformasi Industri Hijau Kunci Ekonomi Berkelanjutan
"Kami membantu UMKM seperti PT Karya Baru Kita (KBK), produsen cilok, dalam mengelola seluruh proses bisnis mereka. Dengan sistem terintegrasi, KBK dapat melacak pengiriman, menghitung harga pokok produksi secara akurat, dan membuat laporan keuangan dengan mudah," imbuh Ramdani.
Sementara, Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut, Dini Hanggandari, menambahkan bahwa program tahun ini mengusung tema Inspiring Industry Transformation.
"Startup yang berhasil memberikan dampak signifikan kepada UMKM selama masa implementasi proyek menjadi contoh nyata bagaimana teknologi bisa menjadi katalis perubahan," pungkas Dini.