Kunjungan Presiden Prabowo ke Inggris Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Investasi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 28 November 2024 | 12:10 WIB
Kunjungan Presiden Prabowo ke Inggris Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Investasi
Standard Chartered Indonesia telah mendukung serangkaian pertemuan tingkat tinggi yang berlangsung saat kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris belum lama ini.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Turut hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah Menteri Indonesia antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, serta Menteri Luar Negeri Sugiono.

Ajang ini menarik minat komunitas bisnis di Inggris terhadap berbagai sektor prioritas di Indonesia termasuk transisi energi, infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Selain itu, ajang ini juga menjadi peluang penting bagi pemerintah Indonesia untuk menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan komitmen yang dibuat dalam pertemuan tersebut, acara ini terbilang sukses dalam memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Inggris.

Standard Chartered Indonesia, yang diwakili oleh by Rino ‘Donny’ Donosepoetro, Cluster CEO, Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei and the Philippines), Standard Chartered juga turut terlibat dalam diskusi panel bertajuk “Memanfaatkan Potensi Indonesia dalam Industri Hilir dan Energi Terbarukan untuk Masa Depan Berkelanjutan”.

Diskusi panel tersebut berlangsung pada acara tahunan Indonesia Investment Forum di London yang diselenggarakan oleh Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) dan KBRI Inggris.

Dalam forum tersebut, Donny menggarisbawahi perkembangan sektor-sektor prioritas di Indonesia – antara energi terbarukan, kendaraan listrik (EV), dan industri hilir, yang menunjukkan komitmen Indonesia terhadap transformasi ekonomi sekaligus upayanya mencapai target net-zero pada tahun 2060.

Donny juga menyoroti bahwa ambisi ini memang merupakan hal yang mendesak, karena kebutuhan energi negara di Indonesia diproyeksikan akan tumbuh sebesar 42% pada tahun 2030, sehingga diperlukan percepatan peralihan menuju solusi berkelanjutan. Indonesia membutuhkan investasi sebesar $235 miliar pada tahun 2030 untuk dapat bertransisi ke bauran energi yang lebih bersih.

Sementara itu, industri hilir di Indonesia harus mampu menarik investasi sebesar $600 miliar untuk mengolah 26 komoditas utama seperti nikel, tembaga, dan timah. Sektor-sektor ini memegang peranan penting untuk masa depan perekonomian Indonesia, namun kerap menemui sejumlah kendala, terutama dalam mendapatkan pendanaan, mendorong penyelarasan kebijakan, dan memastikan pembangunan berkelanjutan.

Dialog penting yang diadakan saat makan siang ini diselenggarakan oleh Standard Chartered melalui kerja sama dengan Dewan Bisnis Inggris-ASEAN (UKABC), The City UK, dan Kamar Dagang Inggris-Indonesia (Indonesia Britcham) pada tanggal 22 November.

Baca Juga: Pertamina Butuh Asupan Investasi demi Kembangkan Bisnis dan Jamin Ketahanan Energi Nasional

Diskusi utama dalam sesi ini berfokus pada pemanfaatan peluang besar yang dimiliki Indonesia di berbagai sektor termasuk energi terbarukan dan ekonomi digital. Dialog tersebut memberikan kesempatan bagi Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, untuk menjelaskan prioritas investasi Indonesia dan menyelaraskan prioritas pembangunan Indonesia dengan keahlian Inggris di bidang teknologi, keuangan, dan inovasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI