Suara.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong transformasi industri hijau sebagai langkah strategis dalam mempercepat transisi energi bersih dan menciptakan ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Hal ini disampaikan Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin, Yan Sibarang Tandiele, dalam sesi dialog Electricity Connect 2024.
Acara yang diinisiasi oleh PT PLN (Persero) dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) ini bertujuan memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat transisi energi bersih menuju target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
"Tentunya, kalau kita bicara industri, tidak lepas dari ekosistem pengembangan ekonomi hijau. Saya kira kita sepakat bahwa tidak mungkin kita melakukan transisi energi tanpa memikirkan ekosistem, yaitu siapa yang akan menggunakan energi ini," ujar Yan seperti dikutip, Kamis (28/11/2024).
Yan membeberkan, percepatan transformasi industri melalui transisi energi harus dimulai dengan strategi yang jelas dan terencana. Menentukan langkah awal yang tepat menjadi kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan prinsip keberlanjutan.
"Urgensi dari transformasi industri hijau itu, yang paling penting bagi kita itu harus memulai dari mana?, karena kalau kita bicara transformasi hijau, yang paling penting itu pertumbuhan ekonomi," kata Yan.
Yan mengakui bahwa saat ini sektor industri masih bergantung pada energi fosil. "Sehingga kami di Kementerian Perindustrian saat ini sudah melakukan transformasi industri hijau melalui kebijakan industri hijau,” tegas Yan.
Untuk menjawab tantangan ini, Kemenperin telah menerapkan kebijakan industri hijau yang dirancang untuk mendorong transformasi industri ke arah yang lebih ramah lingkungan.
Kebijakan ini mengedepankan penggunaan teknologi hemat energi dan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam proses produksi.
Baca Juga: Malapetaka Industri Tekstil RI, Kemendag dan Kemenperin Baru Gelar Rapat
"Industri hijau itu adalah industri yang dalam proses produksinya memanfaatkan teknologi yang hemat energi, juga merupakan energi EBT," beber Yan.