Cara Perusahaan BUMN Sulap Desa jadi Kawasan Industri Holtikultura Modern

Rabu, 27 November 2024 | 17:54 WIB
Cara Perusahaan BUMN Sulap Desa jadi Kawasan Industri Holtikultura Modern
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan program ini awalnya merupakan solusi peningkatan produktivitas hortikultura dengan pendekatan Climate Smart Agriculture. (Foto ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petrokimia Gresik, anggota holding Pupuk Indonesia membuat program Tawangargo Smart-Eco Farming Village (Tameng) di Desa Tawangargo, Kec. Karangploso, Kab. Malang, Jawa Timur menjadi kawasan pusat hortikultura modern dan ramah lingkungan.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan program ini awalnya merupakan solusi peningkatan produktivitas hortikultura dengan pendekatan Climate Smart Agriculture.

"Keberhasilan tahap awal ini terus memotivasi kami untuk mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru di program Tameng. Kami bersama petani binaan berkomitmen menjadikan Tawanggargo sebagai sentra hortikultura modern dan ramah lingkungan," ujar Dwi dalam keterangannya dikutip Rabu (27/11/2024).

Ia menjelaskan, beberapa inovasi ramah lingkungan terbaru yang dijalankan di program Tameng antara lain penggunaan solar cell dengan kapasitas 1.000 Watt peak (Wp). Energi ramah lingkungan ini menggunakan enam panel surya dan empat baterai yang mampu menghidupkan berbagai alat dan mesin pertanian (alsintan).

Baca Juga: Erick Thohir Beberkan Pilihannya di Pilkada Jakarta

"Kami mendorong penggunaan energi terbarukan dengan mengganti sumber energi listrik dengan sumber energi yang berasal dari matahari untuk kegiatan pertaniannya dalam mengoperasikan sejumlah alat, diantaranya pompa air, water drip, sprinkle dan lainnya," ujar Dwi.

Inovasi ramah lingkungan berikutnya, Petrokimia Gresik juga melengkapi program ini dengan rumah pengolahan limbah pertanian. Rumah ini mampu memproduksi pupuk organik cair dan agensia hayati yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya pertanian. Pupuk ini diproduksi dari limbah-limbah pertanian.

Terakhir, hasil pertanian yang ada di Tameng mampu dikelola menjadi produk hilir, yaitu mi sayur. Mi yang dapat dimasak menjadi berbagai menu masakan dibuat dari bahan baku sayuran yang dibudidayakan dalam Tameng. Cocok untuk vegetarian.

"Saya juga sangat mengapresiasi pemanfaatan paving berbahan baku Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) yang diambil dari pabrik Petrokimia Gresik. Inovasi ini mampu memanfaatkan sisa produksi menjadi produk bernilai tambah," ujarnya.

Sementara pada pembinaan Tameng, Petrokimia Gresik juga mengimplementasikan Smart Precision Farming sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Petrokimia Gresik mendorong regenerasi petani dengan membuat iklim tani yang lebih modern. Selain itu, membangun kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memberikan edukasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani.

Baca Juga: Dari Hilirisasi Hingga Komitmen Lingkungan, Strategi Keberlanjutan MIND ID Diakui Dunia

Selain itu perseroan juga membimbing petani untuk mampu mengadopsi berbagai teknologi terkini seperti Internet of Things (IoT), sistem drip dan alat uji tanah yang telah terbukti mampu mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan mempermudah pekerjaan para petani. Implementasi teknologi ini juga telah menarik minat para petani muda untuk terjun dan berkontribusi dalam dunia pertanian.

"Program ini telah mendapatkan banyak apresiasi dari stakeholder di level nasional. Karena dinilai mampu menciptakan kemandirian ekonomi bagi petani, serta memberikan dampak baik yang berkelanjutan," tutup Dwi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI