Pertamina dan Yayasan Pendidikan di Papua Naikkan Angka Literasi hingga 33% dengan Metode Belajar dan Makan Bergizi

Rabu, 27 November 2024 | 12:38 WIB
Pertamina dan Yayasan Pendidikan di Papua Naikkan Angka Literasi hingga 33% dengan Metode Belajar dan Makan Bergizi
Pertamina dan Yayasan KBF Indonesia mengadakan kegiatan pendidikan non-formal hingga tiga bulan di Papua (Dok. Pertamina)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pertamina bersama dengan Yayasan Kitong Bisa atau yang lebih dikenal dengan KBF Indonesia, mengadakan program Pendidikan nonformal di Papua selama 3 bulan untuk menaikkan angka literasi di 2 Pusat Belajar KBF Indonesia, di Merauke, Papua Selatan dan Jayapura, Papua. Hasilnya, dari hampir 100 anak-anak Papua yang dididik, sekitar 33% di Merauke dan 11% di Jayapura mengalami peningkatan kemampuan baca tulis yang signifikan.

Adapun latar belakang diadakannya program ini adalah tingginya angka buta huruf di Papua yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti rendahnya motivasi belajar siswa, kurangnya kemampuan guru mengadopsi metodologi ajar terbaru, serta kurangnya infrastruktur pendukung giat ajar. Oleh sebab itu, KBF Indonesia ingin menemukan metodologi terbaik yang dapat diimplementasikan secara masif ke seluruh anak-anak Papua, agar permasalahan literasi yang menjadi momok di Papua, dapat terselesaikan.

Hal pertama yang dilakukan KBF Indonesia adalah mengintegrasikan metode “Fonik” dalam mengajarkan baca tulis kepada anak-anak dengan kurikulum belajar mengajar yang selama menjadi intelektual profetik dari yayasan tersebut, bernama RESPECT yang mengedepankan pendidikan karakter percaya diri, semangat tinggi, dan motivasi positif. Selanjutnya, KBF Indonesia menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) belajar mengajar, yang akan dipergunakan oleh para pengajar mereka, untuk mendidik siswanya.

Kedua, KBF Indonesia mensosialisasikan SOP belajar mengajar yang baru tersebut kepada para guru, dan mengirimkan pelatih guru dari Kantor pusat KBF Indonesia di Jakarta untuk turun dan mengajarkan metode belajar dengan SOP yang telah disusun kepada mereka.

Baca Juga: Masyarakat dan Kepala Suku Distrik Siriwo Menolak Kedatangan Kapal Hovercraft Besar yang Berlabuh di Kali Degeuwo

“Awalnya memang agak sulit beradaptasi. Akan tetapi, setelah kami biasakan dan ulang-ulang terus metode ajarnya, akhirnya para guru tersebut terbiasa,” ujar Risa Maulegi, Manajer Program Pendidikan KBF Indonesia yang merupakan pimpinan program kolaborasi KBF Indonesia dan Pertamina ini.

Ketiga, KBF Indonesia kemudian membersamai para guru dalam melakukan belajar mengajar selama 3 bulan hingga terbiasa dan menguasai SOP tersebut. Harapannya, para guru tersebut dapat terus mendidik anak didik lain dengan jumlah yang lebih besar dengan kapasitas baru yang mereka miliki.

Yang paling menarik dari strategi program ini adalah KBF Indonesia menambah fitur makan bergizi gratis yang menjadi daya Tarik para siswa secara konsisten untuk datang dan terus belajar.

“Sebelumnya, kami telah menanda tangani nota kesepahaman Kerjasama uji coba makan bergizi gratis dengan IFSR atau Indonesia Food Security Review dan kami menjadi mitra resmi uji coba program ini di Papua. Hasilnya cukup memuaskan, terbukti, bukan hanya motivasi siswa untuk belajar jadi bertambah, akan tetapi terjadi peningkatan literasi yang cukup signifikan”, ujar Billy Mambrasar, Pendiri dari KBF Indonesia yang pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden RI Periode 2019-2024.

Adapun KBF Indonesia menggunakan Pihak Ke-3 yang berasal dari ahli yang bekerja lembaga internasional dalam bidang pendidikan dan juga perwakilan dari Pemerintah, yakni Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) untuk melakukan audit dampak dari program ini.

Baca Juga: Perusahaan BUMN Sukses Kembangkan Pelumas Open Gear Dalam Negeri Pertama di Indonesia

Dian Hapsari, Manager CSR Pertamina Persero dalam rilis tertulis yang diberikan, menyampaikan rasa bahagia atas keberhasilan program ini.

“Salah satu value dari Pertamina adalah menciptakan dampak sosial positif di masyarakat dan kerjasama dengan lembaga non pemerintah seperti KBF Indonesia, memberikan kesempatan kepada Pertamina untuk menciptakan dampak positif yang lebih besar lagi,” ujar perempuan yang telah membersamai Pertamina menciptakan banyak sekali program sosial yang membawa perubahan di masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI