Suara.com - PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin), bagian dari Holding BUMN Danareksa, memperkuat langkah nyata dalam mendukung keberlanjutan melalui kampanye "Threads with Purpose." Kampanye ini menjadi bukti Jalin untuk berkontribusi di tengah isu lingkungan yang semakin mendesak.
Tidak hanya berfokus pada pengolahan limbah tekstil, inisiatif ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran karyawan Jalin terhadap pentingnya keberlanjutan, terutama dalam menanggapi dampak negatif budaya fast fashion yang menjadi salah satu penyumbang limbah tekstil di Indonesia.
"Lewat kampanye ini, diharapkan karyawan Jalin dapat berkontribusi aktif sekaligus mengadopsi cara pandang baru yang mendukung sustainability fashion. Selain meningkatkan kesadaran akan pentingnya memilih bahan pakaian ramah lingkungan, kampanye ini juga mendorong karyawan untuk mengelola pakaian lama mereka dengan mendonasikannya ke badan atau instansi yang dapat mengolahnya menjadi barang layak pakai atau produk bermanfaat lainnya. Langkah sederhana ini diharapkan mampu menunjukkan bahwa kontribusi kecil dari setiap individu dapat memberikan dampak besar bagi kelestarian lingkungan,” ungkap Ario Tejo Bayu Aji, Direktur Utama Jalin dalam keterangannya dikutip Selasa (26/11/2024).
Menurut data Kementerian PPN/Bappenas, Indonesia menghasilkan sekitar 2,3 juta ton limbah tekstil setiap tahun, dengan hanya 300.000 ton yang dapat didaur ulang. Sisanya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) atau dibakar, yang berkontribusi terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca. Jika tidak ada intervensi signifikan, angka ini diperkirakan akan meningkat hingga 70% dalam beberapa tahun ke depan serta memperburuk krisis lingkungan yang sedang dihadapi.
Baca Juga: Cadangan Melimpah, MIND ID Targetkan Indonesia Kuasai Pasar Mineral Dunia
Melalui kampanye ini, Jalin mengadopsi prinsip ekonomi sirkular dengan dukungan dari EcoTouch, sebuah lembaga nirlaba yang memiliki fokus untuk pengelolaan limbah tekstil menjadi bahan ramah lingkungan. Pendekatan ini mencakup berbagai langkah konkret, seperti mendonasikan pakaian layak pakai untuk penggunaan kembali serta mendaur ulang (upcycle) pakaian tidak layak pakai dan sisa kain menjadi bahan baru yang bernilai ekonomi. Selain meminimalisasi emisi serta energi yang dikeluarkan, inisiatif ini membuka peluang untuk menciptakan produk inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Proses yang dibantu oleh EcoTouch ini telah menghasilkan capaian signifikan. Jalin berhasil mengumpulkan 250,1 kilogram pakaian bekas dari karyawan, yang bisa diolah kembali menjadi 531,46 meter kain ramah lingkungan atau setara dengan panjang lima lapangan sepak bola berskala internasional. Proses daur ulang ini juga memberikan dampak besar bagi lingkungan, termasuk pengurangan 10 kilogram emisi Metana (CH), penekanan 6.252,5 kilogram emisi Karbon Dioksida (CO), serta mencegah pelepasan 7.294.416 partikel mikroplastik/mikrofiber ke lingkungan. Langkah ini membuktikan bahwa inovasi dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan untuk memberikan dampak positif.
Inisiatif ini sejalan juga dengan tujuan-tujuan Sustainable Development Goals (SDG), khususnya poin 12 (Responsible Consumption and Production), 13 (Climate Action), dan 17 (Partnerships for the Goals), serta menjadi bagian dari rangkaian perayaan ulang tahun ke-8 Jalin yang mengusung tema "Infinity 8: The Power of 8: Infinite Innovation, Sustainable Future."
“Dengan kampanye ini, Jalin tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan tetapi juga membangun ekosistem keberlanjutan untuk masa depan yang lebih baik,” tutup Ario.
Baca Juga: LPKR Alihkan 3.200 Ton Sampah, Perkuat Inisiatif 3R