Transformasi Digital dan Kemitraan Strategis di Pasar Asuransi Indonesia, BRI Life dan FWD Group Jadi Studi Kasus INSEAD

Iwan Supriyatna Suara.Com
Minggu, 24 November 2024 | 16:38 WIB
Transformasi Digital dan Kemitraan Strategis di Pasar Asuransi Indonesia, BRI Life dan FWD Group Jadi Studi Kasus INSEAD
FWD Group Holdings Limited ("FWD Group" atau "FWD") mengumumkan kemitraan strategisnya dengan PT Asuransi BRI Life ("BRI Life").
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - FWD Group Holdings Limited ("FWD Group" atau "FWD") mengumumkan bahwa kemitraan strategisnya dengan PT Asuransi BRI Life ("BRI Life"), menjadi sebuah studi kasus di INSEAD Business School, salah satu sekolah bisnis pascasarjana terkemuka di dunia.

Studi kasus ini akan diperkenalkan dalam kurikulum Master in Business Administration (MBA) di INSEAD pada tahun 2025, yang mengkaji pertimbangan strategis yang mengarah pada investasi minoritas awal FWD Group di BRI Life pada tahun 2021 dan perkembangan kemitraannya.

Peran transformasi digital turut dieksplorasi, sebagai faktor penting dalam menjangkau segmen pelanggan BRI secara skala besar guna mendukung inklusi keuangan di Indonesia.

“Kemitraan bancassurance sangat kuat ketika dua entitas yang berbeda, yaitu bank dan perusahaan asuransi bekerja sama untuk memanfaatkan keunggulan masing-masing, demi memberikan kenyamanan dan kepuasan pelanggan, serta mampu mengeksekusinya dalam skala besar. Kami berharap dapat membagikan pengalaman dan wawasan kami kepada para calon pemimpin bisnis masa depan di INSEAD,” kata Managing Director FWD Group Binayak Dutta ditulis Minggu (24/11/2024).

Baca Juga: Indonesia Re Perkuat Mitra Industri Asuransi melalui Program Pembelajaran Berkelanjutan iLearn

“Penyelarasan antara produk, permintaan pelanggan dan proses penjualan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan asuransi dalam basis pelanggan BRI yang luas,” kata Direktur Keuangan Bank BRI Viviana Dyah Ayu.

“Dengan memanfaatkan keahlian digital FWD di bidang asuransi serta kemampuan manajemen risiko yang telah teruji, kami pun berhasil mencapai penetrasi pasar yang signifikan dengan tata kelola asuransi yang baik. Kami sangat senang dapat berbagi contoh sukses dalam meningkatkan inklusi keuangan secara masif kepada generasi pemimpin bisnis masa depan dalam menjalani program MBA mereka di INSEAD,” imbuhnya.

Direktur Utama BRI Life Aris Hartanto pada kesempatan yang sama mengungkapkan apresiasinya atas pencapaian signifikan dari kemitraan strategis BRI Life dan FWD, sebagai studi kasus Master in Business Administration (MBA) di INSEAD.

“Penentuan dan pemilihan studi kasus ini, tentunya didasari atas keberhasilan kemitraan strategis yang telah dilakukan oleh BRI Life dan FWD, untuk bersama-sama mencapai kesuksesan yang berkelanjutan dalam dunia asuransi yang berkembang pesat,” ucapnya.

“BRI Life dan FWD memiliki komitmen dan komunikasi yang baik, serta kinerja manajemen yang efektif dalam memanfaatkan kekuatan masing-masing, untuk menciptakan sinergi yang meningkatkan daya saing dan efisiensi, dalam membuka akses pasar baru. Selain itu juga dalam upaya inovasi dan pengembangan produk serta optimalisasi manajemen resiko.” tutup Aris.

Baca Juga: Prudential Gandeng OJK dan MES Tingkatkan Literasi Keuangan Perempuan

Melalui investasi minoritas sebesar 44 persen di BRI Life, FWD Group bekerja sama dengan Bank BRI, salah satu bank terbesar di Indonesia yang memprioritaskan layanan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah sebagai pelopor inklusi keuangan.

Investasi awal FWD Group di BRI Life ialah sebesar 29,9 persen pada Maret 2021. Dalam dua tahun pertama kemitraan ini, BRI Life berhasil menjadi perusahaan asuransi jiwa terbesar ketiga di Indonesia dan menduduki peringkat pertama di bisnis bancassurance[ Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia].

Sementara itu, Sameer Hasija selaku Dekan Pendidikan Eksekutif dan Dekan Kampus Asia INSEAD mengatakan, kemitraan ini akan memberikan contoh nyata kepada para mahasiswa mengenai bagaimana investasi strategis dirancang, dijalankan dan dikelola di pasar negara berkembang yang signifikan dan tumbuh pesat seperti Indonesia.

"Hal ini menjadi contoh bagaimana transformasi model bisnis asuransi tradisional dapat dilakukan melalui kemitraan strategis dan inovasi digital.” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI