Suara.com - Shell Indonesia sedang diterpa isu tak sedap. Perusahaan minyak asal Inggris itu disebut-sebut akan menutup semua SPBU di Tanah Air.
Kabar tersebut berhembus kencang usai kilang Shell di Singapura diakusisi PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang merupakan perusahaan bersama Glencore.
Isu hengkangnya SPBU Shell dari Indonesia juga disebut karena tidak bisa menyaingi Pertamina.
Namun, kabar tersebut sudah dibantah pihak Shell Indonesia. Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea telah mengonfirmasi bahwa isu tersebut tidak benar.
Shell Indonesia sampai saat ini masih terus fokus pada pelanggan-pelanggannya di SPBU.
Sejarah Shell di Indonesia
Mengutip dari laman Shell Indonesia, perusahaan multinasional asal Inggris tersebut memiliki perjalanan panjang di Indonesia.
Jejaknya sudah seratusan tahun lalu, tepatnya sebelum Indonesia merdeka. Perusahaan ini sudah memulai bisnisnya sejak tahun 1884 ketika warga negara Belanda, Aeilko Jans Zijlker, menemukan jejak minyak di Sumatera.
Meski begitu, Royal Dutch Shell plc baru didirikan di Den Haag pada Tahun 1890.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Tindak Tegas SPBU Nakal di Yogyakarta
Aeilko Jans Zijlker yang menemukan adanya jejak minyak di Sumatera mulai menggali kilang pertamanya, setelah mendapat izin dari Sultan Langkat. Sayang saat itu dia gagal karena sudah kering.