Suara.com - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan aliran modal asing pada minggu ketiga bulan November kabur dari Indonesia. Tercatat, pada periode 18-21 November 2024 investor asing bawa kabur uangnya dari dalam negeri sebesar Rp7,5 triliun.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menyebut, dana asing yang keluar itu terdiri masuk dari pasar saham Rp3,30 triliun.
Kemudian, dana asing juga keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) Rp3,59 triliun dan dana asing Rp0,61 triliun keluar ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
"Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen hingga 21 November 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp27,15 triliun di pasar saham, Rp33,17 triliun di pasar SBN dan Rp188,68 triliun di SRBI," ujar Ramdan dalam keterangannya, Minggu (24/11/2024).
Baca Juga: Menteri Airlangga: Surplus Neraca Pembayaran Bukti Ketahanan Ekonomi Indonesia
Kaburnya dana asing itu tak menggoyahkan level rupiah, di mana nilai tukar itu terhadap dolar AS. Tercatat, rupiah stagnan di level Rp15.920 per USD pada pagi hari Jumat.
"Imbal balik atau yield SBN 10 Tahun turun ke 6,88 persen," kata dia.
Sementara, Premi CDS Indonesia 5 tahun per 21 November 2024 sebesar 72,61 bps, stabil dibanding dengan 15 November 2024 sebesar 72,61 bps.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Ekonom Senior Ungkap Ancaman Krisis Era Orde Baru: Oil Boom Hingga Kontroversi Ibnu Sutowo