Indonesia Disebut Surga Baru untuk Teknologi Blockchain di Asia Tenggara

Jum'at, 22 November 2024 | 15:36 WIB
Indonesia Disebut Surga Baru untuk Teknologi Blockchain di Asia Tenggara
Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan populasi lebih dari 270 juta orang, Indonesia memiliki potensi pasar yang besar untuk teknologi blockchain.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia Blockchain Week (IBW) 2024 sukses diselenggarakan pada 19 November 2024 di The Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta dengan lebih dari 2.000 peserta, 50+ pembicara, dan 80+ mitra dari berbagai sektor.

Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan populasi lebih dari 270 juta orang, Indonesia memiliki potensi pasar yang besar untuk teknologi blockchain. Dalam beberapa tahun terakhir, dukungan pemerintah terhadap pengembangan teknologi ini semakin kuat.

Kebijakan ini memperlihatkan komitmen Indonesia terhadap transformasi digital di sektor keuangan, menjadikannya lokasi ideal untuk diskusi dan eksplorasi teknologi blockchain.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif dan Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menyampaikan apresiasinya terhadap IBW 2024. "Indonesia Blockchain Week adalah persimpangan penting yang menghubungkan teknologi blockchain dengan ekonomi kreatif dan berbagai sektor lain. Dengan pemahaman dan adopsi yang lebih luas, Indonesia dapat memimpin dalam desentralisasi," ujarnya dikutip Jumat (22/11/2024).

Baca Juga: Pemerintah Akui Bakal Ajak Semua Pihak Rumuskan Kebijakan Rokok Baru

Ia juga menekankan bahwa pemerintah hadir untuk mendukung industri kreatif sekaligus mempercepat pengembangan teknologi baru seperti blockchain.

IBW 2024 digagas melalui kolaborasi antara D3 Labs, Tokocrypto, Confiction Labs, dan Saison Capital, mencerminkan semangat inovasi teknologi blockchain di berbagai sektor. Acara ini menjadi wadah bagi profesional global yang mengembangkan solusi blockchain inovatif dan memperkuat kerja sama regional, menarik pemimpin industri, investor, pengembang, regulator, hingga komunitas blockchain dari dalam dan luar negeri.

IBW 2024 berfokus pada tiga tema utama: Ekosistem blockchain, tren industri aset kripto, dan gaming. Acara ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendalami topik-topik terkini dalam teknologi blockchain melalui sesi diskusi panel, pameran, dan kegiatan networking. Dengan kehadiran aktif lembaga seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), serta Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO-ABI), acara ini juga menyajikan wawasan strategis tentang pengembangan regulasi dan inovasi blockchain di Indonesia.

Chung Ying Lai, Co-CEO D3 Labs, menyebut IBW 2024 sebagai momen penting bagi ekosistem blockchain Indonesia. "Setelah dua tahun vakum, kami dengan bangga menghadirkan kembali IBW dengan semangat baru dan komitmen yang kuat untuk mendorong kemajuan industri blockchain," ungkapnya.

Dengan tema “Bridging Existing Excellence with Future Innovation,” IBW 2024 menyoroti pentingnya kolaborasi antara potensi yang sudah ada dan inovasi masa depan dalam teknologi blockchain. Yudhono Rawis, CEO Tokocrypto, menekankan skala dan ambisi acara ini: “IBW 2024 adalah acara terbesar yang pernah kami adakan, menghadirkan pengalaman dinamis dan mendalam bagi peserta dari seluruh dunia. Kami berharap konferensi ini dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan industri blockchain Indonesia dengan menghubungkan para pemangku kepentingan, memamerkan proyek inovatif, dan mempercepat adopsi teknologi blockchain di berbagai sektor.” katanya.

Baca Juga: Trend Lagu Viral, Bagaimana Gen Z Memengaruhi Industri Musik Kian Populer?

Konferensi ini juga menjadi ajang peluncuran beberapa inovasi penting, salah satunya adalah “Kartu Global Debit Tokocrypto” hasil kolaborasi Tokocrypto bersama OCBC. Solusi pembayaran lintas negara ini dirancang untuk generasi muda serta komunitas Web2 dan Web3, memungkinkan transaksi internasional tanpa hambatan dengan konversi mata uang otomatis, sehingga memberikan kemudahan yang belum pernah ada sebelumnya bagi pengguna global.

Sorotan lain adalah peluncuran Project Wira, sebuah inisiatif yang bertujuan mempercepat tokenisasi aset di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, Project Wira memungkinkan digitalisasi aset dunia nyata seperti properti, karya seni, dan komoditas. Inisiatif ini bertujuan untuk mendemokratisasi peluang investasi dan membuka potensi pasar baru dengan membuat aset token lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.

Arief Widhiyasa, CEO Confiction Labs, menegaskan pentingnya IBW 2024 dengan mengatakan, “Kembalinya Indonesia Blockchain Week 2024 adalah tonggak penting bagi industri blockchain di Asia Tenggara. Ini lebih dari sekadar acara; ini adalah panggilan untuk bertindak bagi semua pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan membangun masa depan blockchain yang lebih inklusif dan cerah.” katanya.

Melalui berbagai inisiatif inovatif dan pandangan inspiratif yang ditampilkan di IBW 2024, acara ini memperkokoh perannya sebagai penggerak utama inovasi, kolaborasi, dan adopsi teknologi blockchain yang lebih luas di Indonesia dan di tingkat global.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI