Suara.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berkomitmen untuk meminimalkan limbah dengan meningkatkan upaya Reduce, Reuse, Recycle (3R).
Inisiatif ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk staf, pengunjung, penyewa, dan penghuni. Pada tahun 2023, LPKR berhasil mengalihkan 3.200 ton sampah di seluruh unit bisnisnya.
Group CEO LPKR, John Riady, menekankan pentingnya pencegahan dan pengurangan limbah dalam setiap aktivitas operasional.
"LPKR mendukung peraturan yang melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai di provinsi seperti Jakarta dan Bali, melalui kerja sama dengan penyewa dan pengunjung," kata John Riady ditulis Rabu (20/11/2024).
Baca Juga: Aksi Suporter Indonesia Kompak Bersihkan Sampah di GBK Jadi Omongan: Kebaikan Jepang Menular
Perusahaan menyadari urgensi mengurangi ketergantungan pada plastik sekali pakai. Sebagai contoh, unit bisnis Aryaduta Hotel telah beralih dari wadah plastik sekali pakai untuk sabun, sampo, dan kondisioner ke sistem isi ulang yang lebih ramah lingkungan.
LPKR juga aktif mengalihkan limbah dari tempat pembuangan akhir melalui berbagai inisiatif daur ulang. Salah satu inisiatif tersebut adalah pengelolaan limbah anorganik di propertinya, di mana LPKR bekerja sama dengan pengepul sampah untuk memisahkan material yang bisa didaur ulang, seperti plastik, kertas, karton, aluminium, dan botol kaca.
Selain itu, LPKR sedang melakukan studi untuk mengukur limbah minyak goreng bekas (UCO) di beberapa properti untuk dikumpulkan oleh vendor daur ulang UCO.
Untuk limbah organik, LPKR melaksanakan pengomposan limbah lanskap yang menghasilkan pupuk berguna untuk kegiatan lain.
Beberapa unit bisnis juga merintis pengomposan skala kecil untuk mengolah limbah makanan di lokasi. LPKR juga menjajaki alternatif pengomposan menggunakan larva Black Soldier Fly.
Baca Juga: Cara SIG Turunkan Emisi Karbon, Manfaatkan Limbah Jadi Energi Bersih
Di bidang limbah medis, unit bisnis Siloam Hospitals mendaur ulang berbagai jenis limbah medis, termasuk jarum suntik, botol bahan kimia, kantong infus, dan kemasan disinfektan, setelah melalui proses sterilisasi sesuai standar regulasi.
Siloam Hospitals juga berkomitmen untuk mengembalikan obat-obatan yang sudah kadaluarsa kepada vendor farmasi.
"Dengan langkah-langkah proaktif ini, LPKR terus berkontribusi terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat, menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan." pungkas John.