Suara.com - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% mulai awal tahun ini memberikan dampak signifikan terhadap perilaku konsumen di Indonesia.
Kajian terbaru menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat kini lebih memilih produk dengan harga murah tanpa mempertimbangkan merek.
Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin.
"Bila ada satu jenis produk maka masyarakat akan mencari yang lebih murah. Mereka mencari pembanding sekarang. Sudah tidak lagi melihat merek. Ini hasil kajian kami di lapangan selaku pengusaha ritel," kata Solihin dikutip dari Antara, Senin (18/11/2024).
Baca Juga: Tolak Kenaikan PPN 12 Persen, Warganet Kibarkan Lagi Peringatan Garuda Biru
Oleh karena itu, lanjut Solihin, saat ini setiap ritel harus menyediakan berbagai pilihan produk dengan pilihan warga agar masyarakat tetap datang membeli.
Pasalnya, konsumen saat ini bisa menentukan nasib sebuah ritel. Jika pembeli merasa tidak ada produk yang sesuai dengan keinginan maka bisa berpindah ke ritel lain atau membeli secara daring.
"Ini adalah tantangan kami ke depan agar tetap mempertahankan eksistensi ritel dengan berbagai inovasi yang melihat hasil kajian dan analisis lapangan selama beberapa waktu terakhir sehingga ritel bisa terus tumbuh," ujarnya.