Suara.com - PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana), perusahaan biofarmasi lokal Indonesia, bersama Celltrion, perusahaan biofarmasi global terkemuka yang mengkhususkan diri dalam penelitian, pengembangan, dan manufaktur obat terapi inovatif, mengumumkan telah menandatangani kesepakatan distribusi dan pemasaran strategis untuk Herzuma® (trastuzumab) dan Truxima® (rituximab).
Kedua obat tersebut adalah terapi target lini pertama untuk kanker payudara dan limfoma non-Hodgkin, serta terdaftar dalam Formularium Nasional (Fornas) dan e-katalog.
Direktur Utama Etana Nathan Tirtana mengungkapkan, kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan akses yang lebih mudah bagi pasien kanker yang membutuhkan.
“Kami sangat bersyukur dapat berkolaborasi dengan Celltrion, salah satu perusahaan biofarmasi terbesar di Korea Selatan, dalam pengembangan produk terapi kanker inovatif ini,” ujar Nathan dalam keterangan tertulisnya dikutip Sabtu (16/11/2024).
Baca Juga: Bukan Lagi Jual Sahamnya Seperti Janji Anies Dulu, RK Disebut Bakal Tutup Perusahaan Bir PT Delta
Nathan melanjutkan, “Sebagai perusahaan biofarmasi di Indonesia, Etana berkomitmen untuk melayani pasien dengan menyediakan produk-produk berkualitas tinggi, terjangkau, dan inovatif untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan kesehatan di Indonesia.” katanya.
Di samping itu, General Manager Regional Asia Tenggara Celltrion Ji Tae Kim mengatakan bahwa pihaknya berharap bahwa kolaborasi ini dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan para pasien yang membutuhkan.
“Sebagai perusahaan biofarmasi global terkemuka, kami sangat senang bermitra dengan Etana untuk menghadirkan biosimilar trastuzumab dan rituximab ke pasar Indonesia. Kemitraan strategis ini memanfaatkan kekuatan dan keahlian kami bersama, dan kami berharap dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan pasien yang membutuhkan,” ujar Ji Tae Kim.
Sebagai informasi, Herzuma® (trastuzumab) adalah terapi target untuk kanker payudara dan kanker lambung, yang efektif pada kanker yang overekspresi protein tertentu yang dikenal dengan human epidermal growth factor 2 (HER-2).
Sementara itu, Truxima® (rituximab) adalah terapi target anti-CD20 yang digunakan untuk pengobatan leukemia limfositik kronis, limfoma folikuler, dan limfoma non-Hodgkin. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk pengobatan peradangan sendi (rheumatoid arthritis) ketika terapi lainnya tidak efektif.
Baca Juga: Mengatasi Kanker Rektum Tanpa Kehilangan Fungsi Anus melalui Operasi Intersphincteric Resection
Herzuma dan Truxima telah mendapatkan persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat pada 2017 dan 2018, serta Badan Obat Eropa (EMA). Kedua obat ini sudah dipasarkan di lebih dari 110 negara di seluruh dunia.