Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir berencana menggunakan lahan-lahan kosong miliki perusahaan pelat merah untuk membangun hunian murah.
Menurut dia, banyak lahan-lahan milik BUMN yang bisa dimanfaatkan untuk membangun hunian. Misalnya, lahan di sekitar stasiun kereta api.
"Kemarin Pak Ara sudah kesini salah satu yang kita sama seperti Pak Menteri, kita petakan dulu dimana lahan-lahan BUMN yang bisa mendukung percepatan rumahan," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (15/11/2024).
"Kita sudah membuat perumusan bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum awalnya mengenai tadi stasiun-stasiun kereta api itu lahan-lahannya yang tidak maksimal dulunya, kan sekarang sudah dibangun menjadi TOD, bahkan ada subsidi antara yang mampu dan tidak mampu," sambung dia.
Baca Juga: SGSP Dongkrak Pendapatan Petani Rembang, Kesejahteraan Masyarakat Meningkat
Kekinian, BUMN telah membangun hunian berbasis Trasit Oriented Development (TOD) di sembilan lokasi Stasiun KRL. Erick Bilang, dalam pembangunan hunian ini akan menggunakan skema bisnis dengan bisnis (B2B).
"Sekarang kan baru ada 9 kan, mekanismenya tetap B2B makanya kita mendorong yang namanya mortgage-nya itu cicilan rumah diperpanjang dari 15 tahun jadi 30 tahun dan itu nanti ekonominya akan berkurang," ucap dia.
Dengan upaya ini, Erick meyakini, harga hunian bisa lebih murah. Sebab, BUMN tak lagi melakukan investasi lahan pembangunan.
"Bahkan beberapa pajak pun, Pak Ara sedang berinvestasi dengan Kemenkeu untuk perumahan rakyat ya kalau bisa beberapa pajak dihapuskan dibedakan dengan yang namanya perumahan menengah atas," pungkas dia.
Baca Juga: Sikap Bos BNI soal Kredit Macet Rp375 Miliar "Nyangkut" di Sritex: Kami Nurut Aja!