Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor

Jum'at, 15 November 2024 | 11:33 WIB
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
Ilustrasi. Emiten multifinance yang terafiliasi dengan Garibaldi 'Boy' Thohir yakni PT BFI Finance Tbk (BFIN) tengah menghadapi masa keuangan yang sulit.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Emiten multifinance yang terafiliasi dengan Garibaldi 'Boy' Thohir yakni PT BFI Finance Tbk (BFIN) tengah menghadapi masa keuangan yang sulit.

Perusahaan mengumumkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.167 karyawannya dalam kurun waktu enam bulan terakhir. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya efisiensi perusahaan di tengah kondisi ekonomi yang menantang.

Dalam laporan keuangan BFIN yang dilihat Jumat (15/11/2024) menunjukkan bahwa pada akhir Maret 2024, BFI Finance memiliki 11.356 karyawan. Namun, angka ini terus menurun hingga mencapai 10.189 karyawan pada akhir September.

Langkah efisiensi ini sejalan dengan pengurangan jumlah kantor cabang yang dilakukan BFI Finance sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Raih Sertifikasi, Emiten CNMA Jamin Makanan-Minuman di XXI Halal

Penurunan terbesar terjadi pada periode Juni-September, di mana perusahaan memangkas 368 karyawan.

Alhasil sepanjang tahun 2024, perusahaan telah memangkas 1.167 karyawan, terutama pada posisi karyawan tidak tetap.

Berdasarkan kinerja keuangan, BFIN juga terlihat sedang terseok-seok dimana mencatatkan laba yang menurun hingga kuartal III 2024. Dimana labanya hanya mencapai Rp1,11 triliun raihan itu menurun 5,27% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp1,176 triliun.

Sedangkan sisi pendapatan, BFIN mencatat sebanyak Rp4,7 triliun berbanding Rp4,76 triliun pada tahun sebelumnya. Sementara untuk jumlah beban, BFIN mencatat Rp3,33 triliun. Angka tersebut sedikit meningkat 0,57% apabila dibandingkan beban periode sebelumnya sebesar Rp3,31 triliun.

Dari sisi jumlah liabilitas yang ditanggung, BFIN mencatatkan sebanyak Rp13,8 triliun, turun 4,35% apabila dibandingkan dengan periode akhir 2023 yakni Rp14,49 triliun. Sementara ekuitas perusahaan mencapai Rp10,24 triliun yang mana menguat 7,89% dari sebelumnya Rp9,49 triliun pada Desember 2023.

Baca Juga: Sikap Bos BNI soal Kredit Macet Rp375 Miliar "Nyangkut" di Sritex: Kami Nurut Aja!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI