Suara.com - Setelah melakukan perjalanan ke sembilan lokasi/lokus di seluruh Indonesia, Fesbul (Festival Film Bulanan) akhirnya menutup kegiatan Fesbul 2024: Open Submission di wilayah Kalimantan yang memang jadi titik lokasi alias lokus 10.
Seperti open submission di sembilan lokasi sebelumnya, Fesbul juga akan memilih dua film pendek terbaik sebagai perwakilan dari lokus 10.
Nantinya seluruh total 20 film pendek dari seluruh Indonesia akan kembali dinilai secara ketat oleh Fesbul, sebelum akhirnya menemukan lima film pendek terbaik yang akan diumumkan dalam puncak Perayaan Fesbul 2024, yakni Malam Anugerah Fesbul 2024 pada hari Minggu, 17 November 2024 di Jakarta.
Tentu kesempatan ini jelas tidak bisa dilewatkan begitu saja oleh sineas-sineas asal Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara.
Baca Juga: Dongkrak Industri Film Tanah Air, Fesbul Cari Penerus Usmar Ismail di Sumatera
Tak heran selama open submission yang begitu singkat yakni pada 16 - 18 Oktober 2024 kemarin, ada banyak sekali judul-judul film pendek yang masuk dan harus melewati proses penilaian ketat oleh tim Fesbul dan juri yang merupakan ahli-ahli film di kancah nasional atau internasional.
Di lokus 10 sendiri, sebelumnya Fesbul sudah melangsungkan workshop film pendek yakni pada 4 - 6 Oktober yang berlangsung di Samarinda. Ada tiga mentor yang diundang oleh Fesbul yakni John Badalu selaku Program Development Director dari Fesbul untuk pemateri producing, kemudian ada sineas muda Monica Vanesa Tedja untuk materi directing dan Jason Iskandar di bidang scriptwriting.
Sebagai wadah yang mengenalkan film pendek ke masyarakat umum secara lebih luas, Fesbul juga menampilkan screening untuk beberapa film-film pendek berkualitas di hari terakhir workshop.
Tentunya besar harapan Fesbul agar para peserta yang sudah ikut dalam workshop singkat ini, semakin tertarik menggeluti dunia film pendek dan tetap menjadikan film pendek sebagai pondasi utama perfilman.
Sesuai dengan tema besar yang dipilih Fesbul untuk kegiatan workshop mereka tahun ini yakni Passion, Roots, Movement, Fesbul memang berharap kalau melalui acara ini, bisa menemukan lebih banyak lagi talenta-talenta baru soal film pendek di seluruh penjuru Indonesia.
Baca Juga: Ulasan Film Forbidden Dream, Kisah Sejarah Dua Pemimpi Hebat Era Joseon
Nantinya diharapkan bisa semakin menggerakkan kesadaran soal film pendek yang meskipun genting, justru semakin penting.
Setelah menyelesaikan open submission di sepuluh lokus secara lancar, Fesbul juga menutup bulan Oktober dengan rangkaian Road To Perayaan Fesbul 2024 yang berlangsung di sepuluh kampus, tersebar di enam kota besar seluruh Indonesia.
Kegiatan yang baru sekarang ini digelar oleh Fesbul, pada dasarnya untuk semakin memberi ruang kepada mahasiswa-mahasiswi yang memang gemar membuat propyek film pendek.