30 Penerbangan Dibatalkan Akibat Erupsi Gunung Lewotobi, BMKG Bali Beri Update Terkini

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 13 November 2024 | 16:02 WIB
30 Penerbangan Dibatalkan Akibat Erupsi Gunung Lewotobi, BMKG Bali Beri Update Terkini
Erupsi di puncak lewotobi. (ANTARA/HO-PVBMG)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa debu vulkanik dari letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, telah menyebar hingga ke Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat.

Ketua Tim Data dan Analisis Stasiun Klimatologi BMKG Nusa Tenggara Barat, Bastian Andriano, menjelaskan bahwa debu vulkanik tersebut bergerak ke arah barat dan barat daya.

Sejak terjadinya erupsi pada 3 November 2024, Gunung Lewotobi Laki-laki telah mengalami beberapa kali letusan. Menurut data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi yang terjadi pada 12 November 2024 mencapai ketinggian 9.000 meter dari puncak gunung berapi kembar tersebut.

Bastian menambahkan bahwa sebaran abu vulkanik dari letusan pada Selasa (12/11) teramati pada ketinggian 30.000 kaki atau sekitar 9.144 meter di atas permukaan laut. Debu vulkanik tersebut bergerak ke barat dengan kecepatan 18 knot dan intensitasnya meningkat.

Baca Juga: Penerbangan Ditutup, Alternatif Transportasi di Wilayah NTT Bisa Gunakan Kapal Laut

"Hasil observasi dari VAAC Darwin pada pukul 21.30 WITA, Selasa (12/11), menunjukkan bahwa sebaran debu vulkanik telah mencapai wilayah Pulau Lombok pada ketinggian tersebut," ucap Bastian, seperti yang dikutip dari Antara.

Status di Bali

BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai memastikan bahwa hingga saat ini belum ada deteksi abu vulkanik dari letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di wilayah udara Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan.

“Kami melakukan pemantauan secara berkala, dan hasilnya menunjukkan bahwa di Bandara Ngurah Rai masih negatif terhadap keberadaan abu vulkanik,” jelas Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai, Pande Putu Hadi Wiguna, di Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

Guna memastikan tidak ada partikel abu vulkanik, pihaknya melakukan pengujian menggunakan kertas hitam (paper test) setiap jam. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan abu vulkanik yang berasal dari gunung api di Kabupaten Flores Timur.

Baca Juga: Maskapai Italia & Prancis Hentikan Penerbangan ke Israel Hingga 2025, Sektor Teknologi Terpukul

Ia menambahkan bahwa Stasiun Meteorologi Ngurah Rai terus memperbarui pengujian dengan paper test tersebut mengingat perkiraan BMKG menunjukkan arah angin yang bertiup dari timur ke barat dalam enam jam ke depan. Hal ini membuka kemungkinan bahwa abu vulkanik dapat terbawa angin ke arah barat, termasuk wilayah udara Sumbawa, Lombok, hingga Bali.

“Memang ada kemungkinan terjadinya penyebaran abu, tetapi hal itu harus dibuktikan terlebih dahulu melalui pengujian,” katanya.

Pemantauan menggunakan kertas hitam ini dilakukan setelah analisis satelit Himawari yang menunjukkan bahwa debu vulkanik dari Lewotobi Laki-laki bergerak ke arah barat daya dan barat laut dari sumber letusan. Selain menggunakan metode paper test, pengujian terhadap abu vulkanik juga dapat dilakukan melalui laporan dari pilot yang melintasi wilayah udara sekitar Bali kepada pengatur lalu lintas udara atau AirNav.

Namun hingga saat ini, belum ada laporan dari pilot yang menyatakan adanya temuan debu vulkanik di wilayah tersebut.

30 Penerbangan Dibatalkan, 10 Ditunda

Pada Rabu (13/11/2024) ini, PT Angkasa Pura I Bandara Lombok menyampaikan, semua rute penerbangan domestik maupun internasional terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Sebanyak 30 jadwal penerbangan baik keberangkatan maupun kedatangan terpaksa dibatalkan dan 10 penerbangan mengalami penundaan demi keselamatan para penumpang.

Sementara, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 2.735 keluarga atau sekitar 12.200 jiwa telah mengungsi akibat dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan resmi dari pihak berwenang mengenai situasi terkini terkait aktivitas gunung berapi tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI