Suara.com - Penjualan ritel di Tanah Air menunjukkan geliat positif di tengah kuatnya fenomena vibecession di tengah masyarakat. Bank Indonesia (BI) pada Oktober lalu mencatat indeks penjualan ritel atau Indeks Penjualan Riil (IPR) September tumbuh 4,7% secara tahunan (YoY) mencapai 210,5.
BI pun optimistis pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2024 ini diperkirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5% dibandingkan tahun lalu, karena mendapat dukungan permintaan domestik.
Konsumsi rumah tangga terjaga baik dan tumbuh 4,91% secara tahunan, seiring daya beli yang terjaga dan mobilitas masyarakat yang meningkat menjelang akhir tahun karena faktor liburan Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
Melihat optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik menjelang akhir tahun, MR. DIY mengembangkan rencana untuk meluaskan jaringannya di Indonesia. Sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan 282 juta penduduk, MR. DIY mengincar potensi pertumbuhan yang kuat dari pasar yang belum terpenetrasi.
Baca Juga: Dukung Mahasiswa Kembangkan Karya, Simak Gelaran Jakarta Doodle Fest Art School Roadshow
MR. DIY telah hadir di 13 negara, baik di kawasan Asia maupun Eropa, dengan menawarkan produk rumah tangga penting melalui lebih 4.000 toko dan melayani 188 juta pengguna transaksi tahunan (ATU). Di Indonesia, MR. DIY memiliki rencana untuk membuka lebih banyak toko lagi demi melayani kebutuhan masyarakat.
"Kehadiran kami menjangkau seluruh Indonesia secara merata, memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke produk-produk terbaik yang memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka," ujar Presiden Direktur MR DIY, Edwin Cheah dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/11/2024).
Memiliki beragam toko dengan lokasi strategis di seluruh Indonesia, pelanggan MR. DIY dapat mengakses 18.000 jenis produk kebutuhan setiap anggota keluarga lewat 10 kategori. Mulai dari peralatan rumah tangga, perabotan, perkakas, alat tulis dan olahraga, perhiasan dan kosmetik, mainan, aksesori mobil, produk elektronik, kado, dan aksesori komputer dan ponsel.
"Toko-toko kami berlokasi strategis di seluruh Indonesia, dari Kepulauan Sangihe yang terpencil di Sulawesi Utara hingga jalan-jalan ramai di Jakarta Selatan. Di mana pun pelanggan kami berada, mereka dapat mengakses berbagai produk dengan rentang harga yang sama, dalam jarak dekat dari rumah mereka," jelas Edwin.
Kehadiran MR. DIY di pelosok negeri juga menciptakan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial warga lokal.
Baca Juga: Pelaku Usaha Ritel Khawatir Bisnisnya Lesu Lagi Imbas Aturan Baru Soal Rokok
"Kami percaya bahwa bisnis tidak hanya harus hidup berdampingan dengan masyarakat, tetapi juga berkontribusi aktif terhadap pertumbuhan dan kesejahteraannya," ucap Edwin.
Melalui 850 lebih toko di seluruh pelosok negeri, MR. DIY membuka kesempatan perbaikan ekonomi bagi warga Indonesia. Terutama karena lebih dari 50% tenaga kerja tersebar di luar Jawa. Hal ini turut memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi lokal dan menyediakan peluang kerja yang berharga.
Komitmen perusahaan untuk terus berekspansi secara merata juga memastikan bahwa semua orang Indonesia memiliki akses yang lebih baik terhadap produk rumah tangga penting. Keputusan ini dilakukan untuk menjembatani kesenjangan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan.