"BNI betul memiliki fasilitas kredit yg diberikan ke Golden Mountain melalui kantor luar negeri Singapura," singkat Okki.
Sebelumnya dia mengatakan bahwa pihaknya bakal terus memantau perkembangannya dan berkoordinasi dengan pemerintah terkait masalah utang ini, khususnya kepada Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan untuk membahas langkah-langkah selanjutnya.
Okki saat ini menyebut rasio kredit dalam risiko atau Loan at Risk (LAR) BNI saat ini telah turun dari 14,4% menjadi 11,8% periode sembilan bulan hingga September 2024 secara tahunan (yoy). Begitupun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang turun menjadi 2% dari 2,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Kami meyakini risiko yang akan mempengaruhi laba perseroan akan terbatas," kata Okki.