BCA Paling Banyak, Ini Daftar Bank Pemberi Utang Sritex

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 12 November 2024 | 15:30 WIB
BCA Paling Banyak, Ini Daftar Bank Pemberi Utang Sritex
Buruh mengendarai sepeda keluar dari pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (24/10/2024). Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang menyatakan perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex dinyatakan pailit, hal tersebut tercantum dalam putusan dengan nomor perkara 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Semarang. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/aww
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Skema penyelamatan salah satu pabrik tekstil terbesar di Asia Tenggara, Sritex terus diupayakan untuk mencegah puluhan ribu pekerja di ambang pemutusan hubungan kerja (PHK). Sritex sebelumnya dinyatakan pailit pada Oktober 2024 lantaran tak sanggup membayar utang kepada kreditur dengan jumlah melebihi aset perusahaan. Sritex tercatat memiliki utang setara Rp25 triliun kepada 28 bank dengan rincian.

1. PT Bank Central Asia Tbk US$82 juta

2. State Bank of India, Singapore Branch US$43 juta

3. PT Bank QNB Indonesia Tbk US$37 juta

Baca Juga: Cara Tarik Tunai GoPay di ATM BCA, Tak Perlu Pakai Kartu!

4. Citibank N.A., Indonesia US$36 juta

5. PT Bank Mizuho Indonesia US$34 juta

6. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk US$33 juta

7. PT Bank Muamalat Indonesia US$25 juta

8. PT Bank CIMB Niaga Tbk US$25 juta

Baca Juga: Komisaris BCA: LCGC Bisa Lebih Ramah Lingkungan Dibanding Mobil Listrik

9. PT Bank Maybank Indonesia Tbk US$25 juta

10. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah US$ 24 juta

11. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk US$24 juta

12. MUFG Bank Ltd US$24 juta

13. Bank of China (Hong Kong) Limited US$22 juta

14. PT Bank KEB Hana Indonesia US$22 juta

15. Taipei Fubon Commercial Bank Co, Ltd US$20 juta

16. Woori Bank Singapore Branch US$20 juta

17. Standard Chartered Bank US$20 juta

18. PT Bank DBS Indonesia US$ 18 juta

19. PT Bank Permata Tbk US$17 juta

20. PT Bank China Construction Indonesia Tbk US$15 juta

21. PT Bank DKI US$9,1 juta

22. Bank Emirates NBD US$9 juta

23. ICICI Bank Ltd Singapore Branch US$7 juta

24. PT Bank CTBC Indonesia US$7 juta

25. Deutsche Bank AG US$6,9 juta

26. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk US$5 juta

27. PT Bank Danamon Indonesia Tbk US$4,5 juta

28. PT Bank SBI Indonesia US$4,4 juta.

Setelah dinyatakan bangkrut, masa kejayaan Sritex sepertinya hanya tinggal cerita lampau. Sritex telah lama berkutat dengan masalah keuangan. Pada September 2023, ekuitas perusahaan tercatat negatif, menandakan defisit modal dan kondisi perusahaan yang kritis. Utang Sritex mencapai US$1,54 miliar (Rp24,3 triliun), jauh melebihi asetnya yang hanya US$653,51 juta (Rp10,33 triliun).

Penurunan drastis kinerja Sritex dipicu oleh beberapa faktor, termasuk pandemi Covid-19 yang menghantam industri tekstil global. Persaingan ketat di pasar internasional dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga memperparah kondisi keuangan perusahaan.

Pailitnya perusahaan tekstil raksasa ini tentu menjadi pukulan besar bagi industri tekstil nasional, serta puluhan ribu karyawan yang menggantungkan hidupnya pada Sritex.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI