Investor Asing Lepas Triliunan Aset SBN & Saham, Apa Pemicunya?

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 08 November 2024 | 19:06 WIB
Investor Asing Lepas Triliunan Aset SBN & Saham, Apa Pemicunya?
Bank Indonesia. [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik mencapai Rp10,23 triliun selama periode 4 hingga 7 November 2024.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa jumlah tersebut terdiri dari aliran keluar bersih di pasar saham sebesar Rp2,29 triliun, di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp4,66 triliun, dan di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp3,28 triliun.

Sejak awal tahun hingga 4 November 2024, total aliran masuk bersih modal asing di pasar saham mencapai Rp38,51 triliun, di pasar SBN sebesar Rp38,86 triliun, dan di SRBI sebesar Rp192,99 triliun. Pada semester kedua 2024, nonresiden tercatat melakukan pembelian bersih sebesar Rp38,17 triliun di pasar saham, Rp72,82 triliun di pasar SBN, dan Rp62,65 triliun di SRBI.

Ramdan juga menginformasikan bahwa premi risiko investasi atau credit default swaps (CDS) Indonesia untuk tenor lima tahun per 7 November 2024 berada di level 67,59 basis poin (bps), mengalami penurunan dibandingkan dengan 1 November 2024 yang tercatat di angka 71,58 bps.

Baca Juga: Siapa Saja Pemegang Saham Terbesar Bukalapak (BUKA), Ini Daftarnya

Dikutip dari Antara, nilai tukar rupiah pada awal perdagangan Jumat (8/11/2024) dibuka pada level Rp15.605 per dolar AS, menguat dibandingkan dengan penutupan pada Kamis (7/11/2024) yang berada di level Rp15.730 per dolar AS. Indeks dolar AS juga meningkat menjadi 104,51 pada akhir perdagangan Kamis.

Imbal hasil atau yield SBN Indonesia untuk tenor 10 tahun turun menjadi 6,66 persen, sementara yield surat utang AS (US Treasury Note) untuk tenor yang sama tergelincir ke level 4,326 persen.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait lainnya serta mengoptimalkan strategi kebijakan untuk mendukung ketahanan ekonomi eksternal Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI