Suara.com - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) terus menunjukkan kinerja yang solid dengan pencapaian penting dalam operasi dan keuangan pada kuartal III 2024, mencerminkan perkembangan signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya di beberapa sektor produksi.
Pada kuartal ini, produksi emas mencapai 30.522 ounces dengan harga jual rata-rata sebesar $2.406 per ounces. Total produksi emas hingga kuartal III mencapai 80.043 ounces, sejalan dengan target 2024 direntang 100.000 - 120.000 ounces, menggambarkan indikasi kuat dari ketahanan dan optimisme perusahaan di tengah fluktuasi harga komoditas global.
Head of Corporate Communications PT Merdeka Copper Gold Tbk, Tom Malik, menyampaikan optimismenya dalam mencapai target pendapatan serta produksi komoditi emas, tembaga dan nikel pada tahun ini.
“Untuk tumbuh melalui peningkatan produksi, ekspansi fasilitas, dan pengembangan proyek-proyek strategis. Tahun 2024 menjadi titik penting di mana perusahaan berfokus pada mulainya operasi proyek besar HPAL dan AIM, setelah sebelumnya memantapkan fondasi di sektor nikel yang kini menjadi kontributor signifikan dalam portofolio bisnis perusahaan.” Ujar Tom dalam keterangannya dikutip Jumat (8/11/2024).
Baca Juga: Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Sementara itu, penjualan tembaga yang diproduksi Tambang Tembaga Wetar yang dikelola anak perusahaan Merdeka lainnya, PT Batutua Kharisma Permai dan PT Batutua Tembaga Raya (PT BKP-BTR) menghasilkan 3.811 ton pada kuartal III 2024 dengan harga jual rata-rata $4.26/lb. Produksi tembaga sampai kuartal III sudah mencapai 10.483 ton.
Pada sektor nikel, Merdeka memperlihatkan pencapaian yang signifikan melalui anak perusahaannya,
Merdeka Battery Materials (MBMA). Tambang nikel SCM mencapai rekor produksi sebesar 3,70 juta metrik ton basah (wet metric ton/wmt) limonit dan 1,04 juta wmt saprolit, yang mencerminkan peningkatan masing-masing sebesar 106% dan 142% dibanding kuartal II 2024.
Hingga kuartal III 2024, produksi limonit mencapai 6,69 juta wmt dan saprolit 1,93 juta wmt sejalan dengan target 2024. Sementara fasilitas pengolahan nikel, total produksi mencapai 33.536 ton, terdiri dari 20.557 ton dalam Nikel Pig Iron (NPI) dan nikel matte kadar rendah (Low Grade Nickel Matte/LGNM) serta 12.979 ton dalam nikel matte bermutu tinggi (High Grade Nickel Matte/HGNM). Produksi NPI YTD mencapai 63.339 ton NPI dimana untuk target 2024 adalah sebanyak 80.000-85.000 ton dan 38.422 ton LGNM dengan target di tahun ini sebesar 50.000 - 55.000 ton.
Pada kuartal III 2024, proyek HPAL PT ESG menunjukkan kemajuan pesat dengan penyelesaian konstruksi mencapai 85% sejalan dengan target commissioning di akhir 2024. Selain itu, proyek HPAL PT Meiming mulai commissioning pada Oktober 2024 dan diharapkan beroperasi di pertengahan 2025.
Untuk proyek yang sedang dikembangkan, seperti Proyek Emas Pani, juga menunjukkan perkembangan yang baik. Sampai saat ini sudah 19% konstruksi selesai dibangun dan commissioning direncanakan pada akhir 2025 dimana produksi pertama akan ditargetkan pada awal 2026. Pembangunan pabrik AIM yang berada di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, berlanjut selama kuartal kemarin.
Baca Juga: Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
Pembangunan pabrik katoda tembaga berada pada tahap akhir, dengan fasilitas lainnya yang baru mulai dibangun pada kuartal tersebut.