Suara.com - Sehubungan dengan beredarnya berita tentang "Belum ada tambahan pupuk subsidi dan kesulitan memperoleh pupuk" yang disampaikan oleh Kepala Desa Tugu, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang pada forum Gerakan Pangan Merah Putih di Jakarta pada hari Rabu kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman (6/11/24).
Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang langsung bergerak cepat menyisir petani yang belum melakukan penebusan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi yang diterima.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, Nasir mengatakan bahwa alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Pandeglang meningkat menjadi 29.481 ton Urea dan 24.946 ton NPK dari yang semula sebesar 17.248 ton Urea dan 11.669 ton NPK.
Peningkatan jumlah pupuk bersubsidi ini usai terbitnya SK Bupati pada tanggal 27 Mei 2024 usai Pemerintah memutuskan peningkatan alokasi pupuk bersubsidi menjadi 9,5 juta ton dari yang sebelumnya 4,7 juta ton.
Baca Juga: Dukung Musim Tanam Jawa Timur, Pupuk Indonesia Ajak Petani Tebus Pupuk Bersubsidi
“Upaya tersebut adalah bentuk percepatan kami agar pupuk subsidi di Kabupaten Pandeglang tersedia agar program-program swasembada pangan di Kabupaten Pandeglang berjalan dengan baik,” kata Nasir.
Dari alokasi di Kabupaten Pandeglang, Nasir mengatakan bahwa petani di Kecamatan Cimanggu tepatnya di Desa Tugu juga memperoleh penambahan alokasi pupuk Subsidi, yang semula sejumlah 696 ton Urea dan 681 ton NPK bertambah menjadi 1.132 ton Urea dan 1.000 ton NPK.
“Setelah mendapat kabar di media, kami beserta tim melakukan monitoring lapangan, dapat kami laporkan, bahwa para petani di Desa Tugu sampai dengan hari ini mayoritas sudah melakukan penebusan pupuk bersubsidi di Kios Resmi, yaitu Kios Sulung Tani 2. Kios tersebut membantu dalam penyaluran kepada 3 (tiga) kelompok tani yang terdaftar dari Desa Tugu, Kecamatan Cimanggu,” jelas Nasir.
Sampai dengan 7 November 2024, dikatakan Nasir, sebanyak 91 ton Urea dan 20 ton NPK telah ditebus oleh 542 petani yang tergabung dalam 16 kelompok tani.
"Hari ini (07/11) bersama rombongan Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi, Kami lakukan pengecekan stok di wilayah kami, dimana pupuk bersubsidi baik itu Urea dan NPK semua tersedia baik di gudang produsen, distributor bahkan stok di kios,” kata Nasir.
Baca Juga: Pupuk Indonesia ke 202 Distibutor: Optimalkan Penyerapan Pupuk Bersubsidi
Sementara dari sisi stok, tercatat stok pupuk bersubsidi di Gudang Pupuk Indonesia di Kabupaten Pandeglang per hari ini tersedia sebanyak 2.788 ton Urea dan 2.632 ton NPK. Jumlah stok tersebut lebih besar 117 persen dari kewajiban pemenuhan ketentuan stok minimum yang diatur oleh Permendag sebesar 4.651 Ton.
Selain itu, Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang bersama seluruh mitra dan instansi yang terlibat diantaranya berperan aktif mendorong pendataan petani yang belum masuk di ERDKK pada setiap kesempatan pembukaan portal ERDKK atau setiap 4 (empat) bulan sekali.
"Kaitan penambahan pupuk subsidi yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat itu sudah kami informasikan kepada Kelompok Tani, Petani & KTNA di setiap pertemuan, kami juga menyampaikan bahwa penebusan cukup membawa KTP bagi petani yang terdaftar di ERDKK, kami pun terus menyisir petani yang memang belum terdaftar di ERDKK untuk dimasukan kedalam data ERDKK ujar Hikmah Yuniansih Koordinator Penyuluh Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang.
Sementara itu, PPL Kecamatan Cimanggu, Ade menanggapi pernyataan Kepala Desa Tugu yang viral di media perihal sulitnya mendapatkan Pupuk.
”Itu saya rasa itu tidak ada, mungkin tantangan petani di lapangan adalah karena akses infrastruktur jalan, ada juga petani yang menggarap diluar 9 komoditi penerima subsidi seperti petani kelapa sawit dan kelapa serta status petani yang menggarap lahan di Taman Nasional Ujung Kulon itu tidak bisa di masukan kedalam Simluhtan dikarenakan tidak ada status kepemilikan lahan garapan,” ujar Ade.