Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 08 November 2024 | 10:43 WIB
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
Kantor Bursa Efek Indonesia di Jakarta. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wall Street mengalami penguatan signifikan pada Kamis (7/11/2024) kemarin usai the Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin. Kenaikan ini juga dipicu oleh kembalinya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, yang baru saja terpilih dalam pemilihan presiden 2024.

Sementara, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup stabil dengan penurunan tipis 0,59 poin, berada di level 43.729,34 dan indeks S&P 500 meningkat sebesar 0,74% menjadi 5.973,10 dan Nasdaq Composite melonjak 1,51% menjadi 19.269,46. 

Inflasi di Amerika Serikat juga diprediksi segera mencapai target 2%. Investor dan pasar diprediksi masih akan menantikan 'Suara' The Fed untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan moneter ke depan.

Saham-saham teknologi besar berkontribusi signifikan terhadap penguatan pasar, dengan Apple naik 2,3%, Nvidia meningkat 1,9%, dan Meta Platforms melonjak 3,5%. Di sisi lain, saham JPMorgan Chase dan American Express mengalami penurunan masing-masing sebesar 4,3% dan 3%.

Baca Juga: Alasan Warga Latin Pilih Donald Trump Ternyata Cukup Sederhana

Bursa Asia Menguat Pasca Kemenangan Trump

Bursa saham Asia-Pasifik juga menunjukkan tren positif pada hari yang sama. Setelah Donald Trump terpilih kembali sebagai Presiden AS, mayoritas indeks saham di kawasan ini mengalami kenaikan. Indeks Nikkei 225 Jepang turun tipis 0,25%, sedangkan Topix naik 1%. Indeks Kospi Korea Selatan mencatat kenaikan kecil sebesar 0,04%, sementara indeks Kosdaq turun 1,32%.

Indeks Hang Seng di Hong Kong melesat 2,02%, CSI300 meningkat 3,02%, dan Shanghai Composite melonjak 2,57%. Di Tiongkok, media pemerintah melaporkan bahwa Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional sedang mempertimbangkan rencana untuk meningkatkan utang pemerintah daerah. Pemerintah daerah Tiongkok menghadapi kesulitan keuangan akibat penurunan pendapatan dari penjualan tanah.

IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini Jumat (8/11/2024) berpotensi mengalami rebound setelah The Fed memotong suku bunga acuannya. IHSG dibuka naik 20,10 poin atau 0,28% menjadi 7.263,95, sedangkan Indeks LQ45 juga meningkat 4,22 poin atau 0,48% menjadi 891,22.

Baca Juga: Pandangan Negara-negara Soal Kemenangan Donald Trump 'Sebagai Jalan Untuk Beristirahat'

Ratih Mustikoningsih, seorang analis dari Ajaib Sekuritas, memperkirakan IHSG akan bergerak dalam kisaran 7.200 hingga 7.300 hari ini. Pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh The Fed berdampak positif pada nilai tukar rupiah yang menguat menjadi Rp15.551 per dolar AS.

Bank Indonesia melaporkan bahwa cadangan devisa mencapai rekor tertinggi sebesar 151,2 miliar dolar AS pada Oktober 2024, didorong oleh penerimaan pajak dan penerbitan utang luar negeri.

IHSG berpotensi rebound secara teknikal setelah The Fed memotong suku bunga. Level support IHSG berada di kisaran 7.150-7.200 dan resistensi di level 7.250-7.300. Untuk hari ini, bbeberapa saham yang patut diperhatikan diantaranya WIFI, PTRO dan BRIS

Dengan perkembangan terbaru ini, investor disarankan untuk tetap waspada terhadap fluktuasi pasar dan memanfaatkan peluang yang ada seiring dengan perubahan kebijakan moneter dan situasi politik yang berkembang.

Desclaimer: Informasi yang disajikan dalam dokumen ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai saran investasi, rekomendasi, atau tawaran untuk membeli atau menjual saham. Penulis dan penyedia informasi tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan yang mungkin timbul dari penggunaan informasi ini. Pastikan untuk selalu memperbarui informasi pasar dan kondisi ekonomi terkini sebelum melakukan transaksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI