Suara.com - Grab kembali menggelar ajang unjuk gigi kehebatan para startup di dalam negeri. Lewat, Grab Ventur Velocity, program pembinaan dan akselerator ini mengusung tema “Catalyzing Indonesian Startups for Sustainable Success”.
Pada tahun ini, ajang ini berfokus pada sektor teknologi, terutama kesehatan dan makanan, serta ESG. Dari lebih dari 200 startup yang mendaftar di program GVV empat startup: Arummi, Blitz, DOOgether, dan Surplus berhasil dinobatkan sebagai finalis GVV Batch 7.
Keempat startup ini tak hanya berkesempatan untuk memperkenalkan bisnisnya di hadapan lebih dari 100 investor potensial, namun juga mendapatkan bimbingan intensif, akses terhadap jaringan yang luas, peluang pengembangan dan pendanaan bisnis, hingga pemanfaatan Grab dan OVO untuk mengembangkan bisnisnya.
Raja Aulia Rezza, Founder of Arummi, memaparkan model bisnisnya kepada ratusan investor potensial dan publik dalam acara “A Day with Grab Ventures Velocity (GVV)”.
Baca Juga: Trump Menang Pilpres, Rupiah Bersiap 'Kebakaran Jenggot'
Director of Digital and Sustainability, Grab Indonesia, Rivana Mezaya mengatakan, Program Grab Ventures Velocity (GVV) merupakan salah satu manifestasi dari komitmen Grab untuk mendorong startup-startup baru di tanah air untuk membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
Sejak pertama kali diadakan, GVV telah menjembatani 36 startup untuk memperoleh investor baru hingga bertukar gagasan terkait solusi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kami berharap keempat startup finalis GVV Batch 7 tak hanya dapat mengembangkan bisnisnya, namun juga mendorong startup lainnya untuk terus berinovasi lewat pemanfaatan teknologi," ujarnya seperti dikutip Kamis (7/11/2024).
Muhammad Agung Saputra, CEO Surplus, memaparkan model bisnisnya kepada ratusan investor potensial dan publik dalam acara “A Day with Grab Ventures Velocity (GVV)” di Tech in Asia Conference 2024 (23/10)
CEO Surplus, salah satu startup finalis GBB Batch 7 mengungkapkan bahwa mendapatkan jaringan yang luas dan terintegrasi menjadi salah satu alasannya mengikuti GVV.
"Di tengah tantangan tech winter yang sulit dihindari, bergabung dengan GVV menjadi langkah strategis bagi Surplus Indonesia. Sebagai pionir di startup circular economy, ekosistem GVV yang luas dan terintegrasi, memberikan kami akses penting ke peluang pendanaan yang kami butuhkan untuk bertahan dan berkembang.," imbuh dia.
Baca Juga: Mentan Bilang Investor Asing Bersiap Garap Proyek Susu di RI
Program GVV secara konsisten mendukung pertumbuhan startup di Indonesia. Hingga saat ini, 86% dari alumni GVV masih terus beroperasi. Ini menunjukkan ketangguhan dan daya saing dari para startup binaan GVV.
Dengan dukungan yang kuat dari ekosistem Grab, GVV berkomitmen untuk terus melahirkan startup-startup berkualitas yang mampu membawa perubahan positif bagi Indonesia