Suara.com - Pasar kripto bergejolak sejak Donald Trump diumumkan memimpin perolehan suara Pemilu Amerika Serikat (Pemilu AS) pekan ini. Bahkan, Bitcoin (BTC) sempat mencapai titik tertinggi baru di $71.500, seiring dengan hasil awal pemilihan presiden AS yang menunjukkan Donald Trump unggul.
Tidak hanya Bitcoin, memecoin seperti Dogecoin dan Shiba Inu juga menguat, masing-masing naik 5% dan 3%. Sementara itu, Ether dan Solana juga mencatatkan kenaikan sebesar 1,9% dan 2,6%, berdasarkan informasi dari CoinGecko.
Kenaikan ini terjadi ketika kandidat Republik, Donald Trump, memimpin dengan 95 suara di Electoral College dibandingkan dengan 35 suara untuk kandidat Demokrat, Kamala Harris, menurut data pemilihan dari Associated Press. Sebagai informasi, salah satu pendukung Trump adalah Elon Musk yang menjadi salah satu fans DOGE.
Pasar cryptocurrency menunjukkan volatilitas yang tinggi menjelang pemilihan ini. Bitcoin sebelumnya sempat turun 2,4% hingga mencapai level terendah lokal $68.755 pada pukul 20:00 UTC. Meskipun DOGE dan SHIB juga mengalami penurunan selama periode tersebut, keduanya masih mencatatkan kenaikan signifikan dalam 24 jam terakhir, masing-masing sebesar 11,2% dan 8,5%.
Baca Juga: Militer AS Akan Luncurkan Rudal Hipersonik Nuklir Beberapa saat Usai Pemilu
Lonjakan harga DOGE sebagian besar dipicu oleh dukungan miliarder Elon Musk terhadap Trump serta keterkaitannya dengan gerakan "Department of Government Efficiency" yang bertujuan mengurangi pengeluaran pemerintah yang dianggap tidak perlu.
Beberapa analis pasar, seperti yang dikutip dari Cointelegraph, memperkirakan bahwa volatilitas pasar akan meningkat tajam setelah hasil pemilihan diumumkan. Seorang trader menyatakan bahwa dia mengharapkan harga Bitcoin akan berfluktuasi "setidaknya" 10% ke arah mana pun setelah pemilihan diumumkan.
Indeks volatilitas Bitcoin mencatatkan angka tertinggi dalam tiga bulan terakhir di angka 65,7 pada 3 November, namun turun menjadi 63,8 saat berita ini ditulis.
Penghitungan suara telah dimulai di delapan negara bagian, dengan Trump saat ini memimpin Harris dengan 23 suara berbanding 3 di Electoral College. Penghitungan suara pertama ditutup pada 5 November pukul 11:00 UTC.
Hasil pemilihan AS bisa diumumkan dalam hitungan jam setelah pemungutan suara ditutup atau bahkan beberapa hari kemudian, tergantung pada margin kemenangan yang tipis di negara bagian kunci yang mungkin memerlukan penghitungan ulang.
Baca Juga: Trump Melaju Pesat, Harris Batalkan Pidato Kemenangan: Akankah Ada Kejutan?
Volatilitas pasar juga dapat meningkat menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 7 November, di mana diperkirakan ada kemungkinan sebesar 94,1% bahwa suku bunga akan diturunkan sebesar 25 basis poin.
Saat ini, Donald Trump masih memimpin perolehan suara dibandingkan dengan Kamala Harris. Sjeumlah media menyebut, Donald Trump kemungkinan besar terpilih jadi Presiden AS.
Disclaimer:
Redaksi Suara.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi yang diambil oleh pembaca. Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi terkait investasi, termasuk cryptocurrency. Segala risiko yang mungkin timbul dari keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing individu.