Pakar Energi Sebut Jika Subsidi Energi Diberikan Bentuk Produk Bakal Tak Tepat Sasaran

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 06 November 2024 | 15:31 WIB
Pakar Energi Sebut Jika Subsidi Energi Diberikan Bentuk Produk Bakal Tak Tepat Sasaran
Pekerja memindahkan bahan bakar minyak (BBM) dari sebuah truk pengangkut BBM ke tangki SPBU di Kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (30/1).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi menolak terhadap pemberian subsidi BBM dan LPG dalam bentuk produk karena terbukti selama ini tidak tepat sasaran.

"Jika pemberian subsidi masih diberikan dalam bentuk produk, pasti tidak tepat sasaran. Dan itu harus ditolak karena subsidi yang tepat sasaran harus by target. Tidak bisa lagi by product," ujarnya seperti dikutip Rabu (6/12/2024).

Kekinian, bilang Fahmy, sudah terbukti lebih dari 50 persen subsidi BBM dan LPG tidak tepat sasaran.

"Bahkan angkanya mencapai Rp100 triliun. Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto bersama menteri-menterinya harus lebih berani membuat keputusan agar subsidi energi lebih tepat sasaran," jelas Fahmy.

Baca Juga: Beli Pertamax Series Bisa Dapat Potongan Rp 300 per Liter, Begini Caranya

Fahmy memberikan contoh pada pemberian subsidi energi untuk LPG, seharusnya pemerintah dapat memakai data bantuan langsung tunai.

"Sasaran subsidi LPG, sama dengan sasaran BLT. Jadi bisa menggunakan data itu," beber dia.

Selain itu, Fahmy juga menekankan pentingnya subsidi tepat sasaran sehingga menghemat penggunaan anggaran negara seperti halnya pengelolaan subsidi listrik.

"Subsidi listrik sudah lebih tepat sasaran karena telah menerapkan mekanisme by name dan by address, serta berdasarkan daya yang terpasang," kata dia.

Fahmy juga menekankan pentingnya agar subsidi yang diberikan untuk BBM, LPG, dan listrik benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga: Siap-siap! Skema Subsidi BBM-Listrik Diganti Jadi BLT, Aturan Pekan Depan Keluar

"Jika subsidi energi tidak diberikan by target, berisiko menghambat program-program pemerintah yang lain, seperti makan siang gratis dan sebagainya," imbuh dia.

Pernyataan Fahmy tersebut muncul setelah rapat yang diadakan oleh sejumlah anggota Kabinet Merah Putih di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Dalam rapat tersebut diputuskan bahwa pemerintah tidak mengubah skema subsidi untuk LPG. Subsidi LPG akan tetap menggunakan skema yang sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI