Siap-siap! Skema Subsidi BBM-Listrik Diganti Jadi BLT, Aturan Pekan Depan Keluar

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 04 November 2024 | 16:28 WIB
Siap-siap! Skema Subsidi BBM-Listrik Diganti Jadi BLT, Aturan Pekan Depan Keluar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut penyaluran subsidi BBM dan listrik akan tepat sasaran ke depannya. Hal ini, setelah pemerintah bakal menggunaka skema bantuan langsung tunai (BLT) dalam penyaluran subsidi itu.

Menurut Bahlil, aturan soal skema penyaluran BBM subsidi ini akan keluar pada pekan depan.

Dirinya, menunggu laporan kajian formulasi skema penyaluran BBM subsidi dari Pertamina, Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas, serta PLN.

"Kalau sudah selesai, dalam waktu tidak lama, satu minggu dari sekarang, itu sudah ada formulasinya yang tepat untuk kami laporkan kepada Bapak Presiden," ujarnya seperti dilansir Antara, Senin (4/11/2024).

Baca Juga: Bahlil soal Orang Dekat Prabowo jadi Bos Pertamina: Saya Berkepentingan Sekali

Mantan Menteri Investasi ini menuturkan banyak skema penyaluran subisidi yang diusulkan. Namun, bilang Bahlil, keputusannya selu mengerucut ke BLT.

"BLT-nya salah satu opsi dan akan diputuskan nanti pada hari yang tepat, dan opsinya saya pikir lebih mengerucut ke sana," kata Bahlil.

Bahli menambahkan, untuk pendataan penerima subsidi tepat sasaran, ditargetkan rampung paling lambat pada kuartal pertama tahun 2025.

"Kami targetkan paling lambat di kuartal pertama tahun depan, paling lambat ya," kata dia.

Sebelumnya, Bahlil mengatakan nilai subsidi energi yang berpotensi tidak tepat sasaran mencapai Rp100 triliun dari total alokasi subsidi dan kompensasi energi tahun ini sebesar Rp435 triliun.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Usul Insentif Pajak Kendaraan Listrik Diperpanjang

“Jujur saya katakan ya, kurang lebih sekitar 20-30 persen subsidi BBM dan listrik itu berpotensi tidak tepat sasaran, dan itu gede angkanya, kurang lebih Rp100 triliun,” kata Bahlil Lahadalia di Jakarta, Minggu (3/11).

Padahal, lanjutnya, pemerintah menyediakan subsidi tersebut dengan tujuan untuk disalurkan kepada warga negara yang berhak untuk menerima subsidi.

“Tidak mau kan subsidi yang harusnya itu untuk saudara-saudara kita yang ekonominya belum bagus, kemudian malah diterima oleh saudara-saudara kita yang ekonominya sudah bagus,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI