Suara.com - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengajak generasi muda untuk merencanakan ibadah haji sejak dini disela-sela acara Indonesian Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 beberapa waktu lalu.
Salah satu pernyataan yang menarik adanya usulan mahar nikah bagi generasi muda adalah dengan daftar haji.
Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah memaparkan kampanye “Ayo Haji Muda” yang digagas oleh BPKH, bertujuan untuk mendorong masyarakat agar mendaftar haji di usia muda sebab untuk berangkat haji memerlukan fisik yang kuat karena harus banyak berjalan denganjarak yang cukup jauh.
Fadlul menjelaskan, “Mengapa BPKH mengkampanyekan ayo haji muda? Jika dihitung dari masa tunggu setelah mendaftar, usia 40 atau 50 adalah usia yang matang secara rohani dan fisik,” kata Fadlul dikutip Minggu (3/11/2024).
Baca Juga: Peluang RI Jadi Pusat Global Keuangan dan Ekonomi Syariah Terbuka Lebar
Selain itu Fadlul juga mengajak generasi muda, utamanya calon mempelai pria untuk mulai menabung sejak dini agar bisa memberi mahar atau mas kawin kepada pasangannya berupa setoran awal haji.
“Ada hal yang menurut saya cukup fenomenal kalau kita lihat saat ini, dimana generasi muda yang sudah lulus kuliah itu sebagian besar pikirannya menikah selagi muda. Nah, orang-orang menikah itu biasanya kan mahar dengan seperangkat alat sholat, sekarang diubah maharnya jadi setoran awal haji. Bisa dibayangkan kalau pasangan Indonesia sejak umur 25 tahun sudah berpikir untuk setor haji, berarti pola pikir mereka itu secara fisik dan rohani kan sudah bagus,” katanya.
Ia menyebutkan saat ini setoran awal minimal yang diperlukan untuk berangkat haji yakni Rp25 juta. Menurutnya, generasi muda yang menyetorkan uangnya sebagai mahar untuk naik haji bisa memiliki karier dan rezeki yang lebih baik.
“Jadi kalau karier dan rezekinya baik, maka akhlaknya juga baik. Jadikan setoran awal haji menjadi mahar bagi perkawinan,” tuturnya.
Sementara Perencana Keungan Prita Ghozie memberikan tips dan trik dalam mengelola keuangan, mendorong generasi muda untuk mulai mendaftar haji sedini mungkin. Ia menjelaskan pentingnya meninjau pendapatan, menyiapkan anggaran khusus, dan melakukan alokasi dana secara konsisten.
Baca Juga: Senyuman Jemaah Haji, Semangat BPKH Terus Berinovasi
“Memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan sangat penting agar dana dapat terkumpul lebih cepat,” ungkap Prita.
Fadlul juga bilang dengan merencanakan haji sejak dini, mereka memiliki waktu yang lebih banyak untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental, serta meraih keberkahan di usia muda.
Untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, Fadlul juga menyampaikan bahwa pengelolaan dana haji di BPKH dilakukan secara transparan. Masyarakat dapat mengakses laporan keuangan BPKH yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melalui website dan media sosial BPKH.
“Alhamdulillah, laporan keuangan BPKH selama enam tahun berturut-turut mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian,” tambahnya.