Kementerian BUMN Belum Bersuara Soal Isu Perombakan Direksi Pertamina

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 01 November 2024 | 15:14 WIB
Kementerian BUMN Belum Bersuara Soal Isu Perombakan Direksi Pertamina
Gedung Pertamina. (Dok: Pertamina)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian BUMN masih belum bersuara soal perombakan direksi PT Pertamina (Persero). Dikabarkan, bahwa ada perombakan pucuk pimpinan di perusahaan minyak milik negara ini, salah satunya Direktur Utama Nicke Widyawati.

Ketika ditanya awak media seusai konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (1/11/2024), Menteri BUMN Erick Thohir tak menjawab sekali pun.

Ketua Umum PSSI ini langsung menuju lift untuk naik ke atas ke ruangannya.

Adapun, kabar digantinya Nicke dari orang nomor satu di Pertamina telah berhembus deras dipublik. Bahkan, dua nama dekat Presiden Prabowo digadang-gadang menjadi pemimpin baru di Pertamina.

Baca Juga: Usai Mantan Bos Jadi Tersangka, Erick Thohir Bilang Begini soal Nasib Indofarma

Dua orang tersebut yaitu, Simon Aloysius Mantiri dan Mochamad Iriawan yang dikabarkan Direktur Utama dan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Simon Aloysius saat ini merupakan Komisaris Utama Pertamina sejak 10 juni 2024 lalu. Sedangkan, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule kekinian menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

"Pertamina yang memiliki 111 (seratus sebelas) obyek vital nasional akan terbantu dengan keberadaan Komjen Pol (Pur) Mochamad Iriawan  selaku Komisaris Utama, berbekal pengalamannya yang panjang selama berdinas di Polri. Dapat meningkatkan koordinasi, pengawasan dan sinergitas antara Pertamina dan Polri.," Jerry Massie, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S)

"Sedangkan Simon Aloysius Mantiri yang bakal digeser menjadi Direktur Utama adalah seorang profesional yang berpengalaman dalam memimpin perseroan yang bergerak dalam bidang energi  yang diyakini mampu mengelola operasi Pertamina  untuk mempertahankan pertumbuhan laba," sambung dia.

Baca Juga: Alasan Pertamina Naikkan Harga BBM Non Subdidi Mulai 1 November

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI