IHSG Naik Tipis Awal Sesi II, Saham-saham Ini Jadi Faktor Penentu

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 31 Oktober 2024 | 14:07 WIB
IHSG Naik Tipis Awal Sesi II, Saham-saham Ini Jadi Faktor Penentu
Kantor Bursa Efek Indonesia di Jakarta. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sesi 2 hari ini, Kamis (31/10/2024) terpamtau menguat, didorong oleh penguatan saham dari 282 emiten, di antara 779 emiten yang diperdagangkan pada sesi pertama, Kamis (31/10/2024).

IHSG mencapai level tertinggi di 7.617,636 dan terendah di 7.558,683. Data dari RTI menunjukkan bahwa saham BBCA mengalami kenaikan sebesar 0,97% menjadi Rp10.450 per saham. Saham BBRI naik 2,55% menjadi Rp4.830, BBNI naik 0,96% menjadi Rp5.275, UNTR naik 2,65% menjadi Rp27.125, dan PANI naik 3,86% menjadi Rp15.475 per saham.

Di sisi lain, beberapa saham mengalami penurunan, seperti SMGR yang turun 1,02% menjadi Rp3.870 per unit, GGRM yang turun 1,23% menjadi Rp14.075, ASII yang turun 1,44% menjadi Rp5.125, TLKM yang turun 1,72% menjadi Rp2.850, ANTM yang turun 4,60% menjadi Rp1.555, dan GOTO yang turun 4,23% menjadi Rp68 per saham.

Total volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi pertama hari ini mencapai 12,356 miliar lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp5,981 triliun dan frekuensi transaksi sebanyak 801.870 kali.

Baca Juga: Dana Asing Rp6,63 Triliun Kabur dari RI di Minggu Keempat Oktober

Pada pembukaan IHSG hari ini diproyeksikan bergerak mendatar karena pelaku pasar menantikan data inflasi dan aktivitas manufaktur yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal November.

Pada pembukaan, IHSG menguat tipis sebesar 1,75 poin atau 0,02% ke level 7.571,60, sementara indeks LQ45 sedikit melemah 0,02% ke 924,42. Dalam sesi pertama, IHSG menunjukkan pergerakan positif, naik 0,19% atau sekitar 14,12 poin ke level 7.583,97. Berdasarkan data RTI, tercatat ada 282 saham yang menguat, 266 saham yang melemah, dan 231 saham stagnan, dengan total volume perdagangan mencapai 12 miliar saham dan nilai transaksi sekitar Rp5,9 triliun.

Penguatan ini didorong oleh sektor-sektor tertentu seperti IDX-Energy yang naik 1,04%, diikuti sektor IDX-Cyclic dan IDX-Finance yang masing-masing naik 0,96% dan 0,55%. Saham top gainers di LQ45 termasuk PT Indosat Tbk (ISAT) yang naik 5,60% ke Rp2.450, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang meningkat 3,04% ke Rp3.050, dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) yang naik 2,88% ke Rp535.

Namun, beberapa saham seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), dan PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) mengalami penurunan.

Fokus pelaku pasar juga tertuju pada beberapa sentimen global, seperti data JOLTS AS yang menunjukkan penurunan permintaan tenaga kerja, serta persaingan ketat dalam pemilu presiden AS yang berpotensi memengaruhi pasar global.

Baca Juga: BRI Property Expo Goes to Sinarmas Land: Miliki Hunian Idaman dengan Penawaran Menarik

Di sisi lain, China yang akan merilis data Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur pada hari ini, dengan perkiraan peningkatan dari 49,8 ke 50,1, menciptakan harapan akan pemulihan ekonomi yang dapat memberi sentimen positif bagi pasar regional. Sementara itu, Bank of Japan diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan pada 0,25%.

Secara keseluruhan, meskipun terdapat tekanan dari aksi jual dan ketidakpastian data makroekonomi, IHSG masih menunjukkan performa stabil dengan penguatan dari sektor energi dan keuangan, serta dukungan transaksi saham blue chip.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI