Kolaborasi Indonesia-Australia Memajukan Upaya Konservasi yang Inklusif di Papua Barat Daya

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:46 WIB
Kolaborasi Indonesia-Australia Memajukan Upaya Konservasi yang Inklusif di Papua Barat Daya
Wakil Kepala Mission Australia, Gita Kamath, mengunjungi Desa Malaumkarta di Sorong, Papua Barat Daya, untuk melihat perkembangan proyek penelitian “Konservasi Ridge to Reef,” sebuah kerja sama yang berfokus untuk melindungi lingkungan.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Kepala Mission Australia, Gita Kamath, mengunjungi Desa Malaumkarta di Sorong, Papua Barat Daya, untuk melihat perkembangan proyek penelitian “Konservasi Ridge to Reef,” sebuah kerja sama yang berfokus untuk melindungi lingkungan.

Didukung oleh KONEKSI, penelitian ini merupakan hasil kolaborasi antara World Resources Institute (WRI) Indonesia, University of Technology Sydney, The University of Queensland, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Penelitian “Konservasi Ridge to Reef' mengeksplorasi cara terbaik untuk melindungi kawasan, dari pegunungan hingga laut, dan bagaimana upaya tersebut dapat mendukung inisiatif perubahan iklim yang lebih luas.

"KONEKSI menyediakan ruang bagi para peneliti dari kedua negara untuk menghasilkan solusi inovatif dari berbagai sektor, termasuk perubahan iklim. Saya berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat positif bagi konservasi lingkungan dan perubahan iklim di Desa Malaumkarta dan Soatolo," kata Gita Kamath dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/10/2024).

Baca Juga: Ngon A Djam Ceritakan Kisah Pemain Papua yang Diincar Villarreal: Agen Sudah Oke, Eh Malah Takut!

Malaumkarta kaya akan keanekaragaman hayati namun menghadapi tantangan akibat perubahan iklim, termasuk naiknya permukaan air laut, kerusakan terumbu karang, menurunnya populasi ikan, dan cuaca yang tidak dapat diprediksi.

Daerah ini menjadi salah satu lokasi penelitian karena fokusnya yang kuat pada konservasi dan pembangunan berkelanjutan, yang dipimpin oleh masyarakat adat setempat, pemuda, dan kelompok perempuan.

Tomi Haryadi, Direktur Program Pangan, Tanah, dan Air di WRI Indonesia dan peneliti utama studi ini, menjelaskan bahwa dengan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan utama di tingkat lokal, regional, dan nasional, proyek ini merekomendasikan cara-cara untuk menciptakan sistem pembiayaan yang berkelanjutan dan struktur tata kelola yang terdesentralisasi untuk proyek-proyek iklim.

“Pendekatan ini memberi para pemangku kepentingan lebih banyak pengaruh dalam pengambilan keputusan dan membantu menyeimbangkan kekuasaan, memastikan proyek-proyek iklim di Papua Barat Daya lebih inklusif.” tambah Haryadi.

"Konservasi Ridge to Reef" merupakan studi komprehensif yang mengkaji kelayakan penerapan konservasi dari pegunungan hingga terumbu karang di Indonesia, dengan fokus pada pengelolaan hutan, daerah aliran sungai, dan hutan bakau, sekaligus mendorong kesetaraan gender, inklusi disabilitas, dan inklusi sosial di semua tingkatan.

Baca Juga: Perawatan yang Ramah Lingkungan: Ini Tips Memilih Produk Kolagen Vegan yang Tepat untuk Kulitmu

Kemajuan dalam penelitian ini dimungkinkan melalui kemitraan antara Indonesia dan Australia. Kedua negara menghadapi tantangan serupa yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, KONEKSI berkomitmen untuk mendukung kolaborasi penelitian ini guna mencapai dampak yang berarti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI